Skip to main content

Alam

Alam adalah segala sesuatu di sekitar kita, menurut sebagian orang -mungkin hampir semua orang. Alam menurut saya punya arti yang terlalu luas dan sangat panjang untuk kita deskripsikan dalam kata-kata. Tapi kalau saya ditanya, mungkin saya akan menjawab seperti jawaban semua orang -seperti diatas. Semua yang dilangit dan bumi, daratan, lautan, flora, fauna, manusia, bintang, bulang dan lain sebagainya.

Tentang pengertian mungkin kebanyakan orang bisa bersepakat dengan pengertian diatas, tapi terkait dengan cara memandang dan berinteraksi dengannya tentu semua orang akan berbeda. Hal ini akan tergantung dengan latar belakang dan kepentingan dari orang-orang tersebut. Ada orang yang memandangnya sebagai sesuatu yang harus dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin, ada yang berpikir alam harus dipertahankan seutuhnya, ada juga yang berpendapat alam harus dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan. Kelompok yang terakhir adalah orang-orang yang termasuk dalam aliran konservasionis modern. Saya sendiri merasa termasuk dalam kelompok ketiga.

Dalam dunia nyata, tidak ada orang yang berpikir alam harus dipertahankan seutuhnya. Karena dalam hidup kita semua butuh sumber daya yang hanya bisa kita dapatkan dari alam. Kelompok konservator hanya memiliki sedikit jamaah yang itupun seringkali hanya untuk memenuhi periuk nasinya, mungkin sebenarnya mereka lebih tepat disebut sebagai pekerja konservasi -saya mungkin juga termasuk dalam kelompok ini. Kelompok yang terakhir, adalah kelompok yang paling banyak. Dan inilah salah satu naas yang dialami bumi ini, kenapa?

Comments

Popular posts from this blog

Tips Submit Artikel di Vivalog agar di Approve

Sudah bebeberapa artikel saya submit di vivalog , sudah beberapa kali malah, tapi tidak satu pun yang masuk dan di publish di sana. Rasanya agak frustasi juga (yang ringan saja), karena agak bertanya-tanya apa yang salah dari artikel saya. Saya pun mencari-cari apa yang salah dengan artikel yang saya submit di beberapa blog melalui google. Akhirnya karena tidak juga menemukan jawaban yang memuaskan saya melepas i-frame dari vivalog karena merasa ada ketidakadilan. Sementara saya memasang frame di blog saya, vivalog tidak menerima satupun artikel yang saya submit. Kemarin, saya mencoba kembali submit artikel di vivalog , Alhamdulillah, saya sangat bersyukur ternyata kali kemarin artikel saya bisa di approve dan di publish di vivalog. Bahkan langsung menjadi salah satu artikel populer, dan seperti penjelasan di banyak blog lainnya, visitor saya langsung meroket hingga sepuluh kali lipat. Rasanya jadi terbayar sekali saya membuat atau menyadur artikel di blog saya . Saya kemu...

Serakalan - Budaya Masyarakat Melayu Sambas

Bagi masyarakat Sambas, Serakalan adalah kata yang sangat familiar. Serakalan adalah salah satu bagian dari kebudayaan masyarakat Sambas, namun juga dikenal oleh beberapa masyarakat Islam lain di Indonesia. Kebudayaan ini masuk bersamaan dengan kedatangan Islam ke Indonesia. Beberapa waktu yang lalu dalam kunjungan saya ke Sambas sempat mengikuti acara Serakalan yang dilakukan di rumah salah satu keluarga jauh. Berada di tengah-tengah acara Serakalan tersebut benar-benar pengalaman baru bagi saya. Bersyukur juga budaya melayu ini masih dipertahankan masyarakat Sambas. Pada awalnya Serakalan merupakan wujud ekspresi ta’dzim yang berhubungan dengan peristiwa kedatangan Rasulullah hijrah di Madinah. Serakalan berisi syair-syair Pujian kepada Allah dan Rasul-Nya. Dalam istilah lain, ritual ini dapat pula disebut dengan Marhabanan atau “debaan” (Maulid Ad-Diba’iy). Pembaca Serekalan - Sambas Serakalan telah berkembang dikalangan masyarakat Sambas dan dikemas sedemikian rupa sehingga...

Pantaskah Aku disebut Sebagai Seorang Blogger?

Beberapa hari yang lalu saya menemukan satu bacaan yang menarik di Kompasiana, tentang dunia perbloggeran yang agak menggelitik dan bikin gelisah (geli-geli bas... ah sudahlah). Pernyataannya adalah sebagai berikut: Begitu mudah kita menempelkan suatu profesi hanya karena melakukan satu dua pekerjaan saja. Menyebut diri blogger hanya karena punya blog (padahal tidak update juga), bla bla bla.... Pernyataan diatas bisa dilihat dalam kolom Dari Redaksi yang ditulis oleh Pemred Femina. Bagaimana menurut rekan-rekan? Adakah perasaan tergelitik... atau tersinggung? Tapi tunggu dulu, pernyataan sang Pemred tersebut masih ada kelanjutannya, berikut potongan lainnya... “Mungkin ini urusan pribadi, namun di ranah profesional hal ini sulit dibenarkan. Penghargaan terhadap mereka yang betul-betul berprofesi itu menjadi terabaikan. Apalagi ketika mereka kalah ‘pamor’ dengan para wannabe ini yang populer di ranah maya”. Gimana? Ada yang tersenggol? Pernyataan di atas saya ketahui dari blog K...