Skip to main content

Es Cendol 88 Pontianak Paling Mantap

Es Cendol 88 yang Saya tau menggunakan cendol, santan, air gula merah, dan tapai, apakah sekarang sudah campur cincau juga?
Pontianak adalah salah satu kota paling panas di Indonesia, tapi panasnya beda dengan panas di Jakarta atau kota-kota besar di Indonesia lainnya (nb:saya tidak bilang Pontianak itu sebesar Jakarta atau kota lain). Seperti apa perbedaan panasnya? Kalau di Jakarta atau kota besar lainnya, panasnya lebih disebabkan kurangnya ruang terbuka hijau atau tingginya tingkat polusi, seperti sama-sama kita ketahui. Nah, kalau Pontianak, panasnya itu karena kota ini berada pas di garis Khatulistiwa. Bicara soal panas, pasti enak sekali kalau lagi panas-panasnya kita nyeruput es. Bagi warga Pontianak, es apa yang paling enak pas tengah hari yang panas "bedengkang" (red: sangat panas sampai terasa memanggang)?

Kalau saya paling senang dengan es cendol, dan juaranya es cendol di Pontianak adalah Es Cendol 88, pernah dengar? pasti pernah kan? Atau paling tidak pernah lihat di tepi jalan. Dulu waktu masih SMA (2001-2003), saya dan teman-teman saya sangat menyukai es cendol yang satu ini. Seolah-olah es cendol 88 es cendol yang sangat branded, bahkan seperti franchise, karena kita dapat menemui beberapa gerobak jualannya di beberapa jalan di kota Pontianak.

Semua penjual tersebut memiliki rasa yang hampir sama, karena itu saya yakin es cendol mereka di buat di satu tempat, saat masuk jam kerja baru mereka menyebar ke sudut-sudut kota Pontianak. Beberapa tempat yang dulu saya tau ada es cendol 88 adalah
1. Jalan Gusti Hamzah (Pancasila), kalau tidak salah dulu dekat masjid NurSalim.
2. Jalan Ali Anyang, depan rumah sakit jiwa (kalau tidak salah), depan masjid At-Taqwa Polri, dan depan SDN 12 (gang Kencana).
3. Jalan Pangeran Nata Kusuma, kalau tidak salah dekat gang Jambi.
4. Jalan Sltn. Syarif Abdulrahman (kota Baru), depan dinas perindustrian.

Sekarang, berdasarkan pengamatan saya waktu pulang beberapa bulan yang lalu, yang masih terlihat oleh saya, es cendol 88 ada di lokasi No. 2 (minus rumah sakit jiwa) dan 4. Dari semua tempat yang saya sebutkan di atas, Es Cendol 88 di depan gang Kencana adalah yang paling enak. Memang bahan yang mereka gunakan sama, tetapi campuran santan, gula dan tapainya beda, silahkan Anda rasakan sendiri.

O iya, dulu, saking larisnya es cendol 88, ada beberapa pedagang yang membajak merek cendol ini, sehingga muncul-lah es cendol 88 KW. Tapi cukup mudah membedakan penjual cendol 88 asli dan yang bajakan. Lihat angka 88 pada gerobaknya, kalau yang bajakan, angka 88-nya tidak rapi dan terkesan sembarangan. Kalau yang asli, tulisannya bagus dan rapi.

Sekian review dari saya tentang es cendol 88 Pontianak. Semoga bermanfaat :D, terutama bagi bapak-bapak, ibu-ibu dan abang-abang yang menjual es cendol 88 ini.

Kredit gambar:
Bankzdee Richie

Comments

Popular posts from this blog

Tips Submit Artikel di Vivalog agar di Approve

Sudah bebeberapa artikel saya submit di vivalog , sudah beberapa kali malah, tapi tidak satu pun yang masuk dan di publish di sana. Rasanya agak frustasi juga (yang ringan saja), karena agak bertanya-tanya apa yang salah dari artikel saya. Saya pun mencari-cari apa yang salah dengan artikel yang saya submit di beberapa blog melalui google. Akhirnya karena tidak juga menemukan jawaban yang memuaskan saya melepas i-frame dari vivalog karena merasa ada ketidakadilan. Sementara saya memasang frame di blog saya, vivalog tidak menerima satupun artikel yang saya submit. Kemarin, saya mencoba kembali submit artikel di vivalog , Alhamdulillah, saya sangat bersyukur ternyata kali kemarin artikel saya bisa di approve dan di publish di vivalog. Bahkan langsung menjadi salah satu artikel populer, dan seperti penjelasan di banyak blog lainnya, visitor saya langsung meroket hingga sepuluh kali lipat. Rasanya jadi terbayar sekali saya membuat atau menyadur artikel di blog saya . Saya kemu...

Serakalan - Budaya Masyarakat Melayu Sambas

Bagi masyarakat Sambas, Serakalan adalah kata yang sangat familiar. Serakalan adalah salah satu bagian dari kebudayaan masyarakat Sambas, namun juga dikenal oleh beberapa masyarakat Islam lain di Indonesia. Kebudayaan ini masuk bersamaan dengan kedatangan Islam ke Indonesia. Beberapa waktu yang lalu dalam kunjungan saya ke Sambas sempat mengikuti acara Serakalan yang dilakukan di rumah salah satu keluarga jauh. Berada di tengah-tengah acara Serakalan tersebut benar-benar pengalaman baru bagi saya. Bersyukur juga budaya melayu ini masih dipertahankan masyarakat Sambas. Pada awalnya Serakalan merupakan wujud ekspresi ta’dzim yang berhubungan dengan peristiwa kedatangan Rasulullah hijrah di Madinah. Serakalan berisi syair-syair Pujian kepada Allah dan Rasul-Nya. Dalam istilah lain, ritual ini dapat pula disebut dengan Marhabanan atau “debaan” (Maulid Ad-Diba’iy). Pembaca Serekalan - Sambas Serakalan telah berkembang dikalangan masyarakat Sambas dan dikemas sedemikian rupa sehingga...

Pantaskah Aku disebut Sebagai Seorang Blogger?

Beberapa hari yang lalu saya menemukan satu bacaan yang menarik di Kompasiana, tentang dunia perbloggeran yang agak menggelitik dan bikin gelisah (geli-geli bas... ah sudahlah). Pernyataannya adalah sebagai berikut: Begitu mudah kita menempelkan suatu profesi hanya karena melakukan satu dua pekerjaan saja. Menyebut diri blogger hanya karena punya blog (padahal tidak update juga), bla bla bla.... Pernyataan diatas bisa dilihat dalam kolom Dari Redaksi yang ditulis oleh Pemred Femina. Bagaimana menurut rekan-rekan? Adakah perasaan tergelitik... atau tersinggung? Tapi tunggu dulu, pernyataan sang Pemred tersebut masih ada kelanjutannya, berikut potongan lainnya... “Mungkin ini urusan pribadi, namun di ranah profesional hal ini sulit dibenarkan. Penghargaan terhadap mereka yang betul-betul berprofesi itu menjadi terabaikan. Apalagi ketika mereka kalah ‘pamor’ dengan para wannabe ini yang populer di ranah maya”. Gimana? Ada yang tersenggol? Pernyataan di atas saya ketahui dari blog K...