Skip to main content

Pemenang Utama Lomba HIP, Mungkin Editan Photoshop yang Buruk

Foto di atas diambil oleh fototgrafer Cina Fuyang Zhou yang memenangkan hadiah sebesar $120.000 dari lomba Hamdan International Photography Awards (HIPA) sebagai pemenang utama. Tema dari lomba tersebut adalah "Creating The Future," dan Anda tentu dapat melihat kenapa foto diatas bisa menang: foto diatas memang memiliki komposisi yang sangat bagus dan sangat menonjolkan semangat dari tema lomba tersebut. Namun kemudian, rasanya ada yang salah dengan foto ini, dan saat Anda merasakan ada yang aneh, saya yakin arah pandangan kita akan sama...

Keanehan tersebut pertama kali ditunjukkan oleh seorang fotografer dan creative director David J. Nightingale, ada sesuatu yang sangat aneh dengan tangan guru yang berada di tengah foto tersebut. Dia menuliskan komntarnya di facebook sebagai berikut:

"I could be wrong, but that arm, and various other bits of the image, all look a little bit strange to me."

Tentu saja pernyataan tersebut bukan untuk melangkahi juri lomba tersebut, namun tentu saja hanya sebuah pertanyaan sederha mengingat adanya satu peraturan dari lomba tersebut yang melarang adanya usaha membuat ilusi dan manipulasi pada foto.

Bagaimana menurut Anda? Apakah ini sebuah karya gagal yang menggabungka dua foto dengan cara yang buruk, atau hanya sebuah trik pencahayaan sederhana yang membuat foto diatas tampak seperti demikian?

H/T David J. Nightingale

Sumber:
Peta pixel

Kredit gambar:
Difoto oleh Fuyang Zhou

Comments

Popular posts from this blog

Tips Submit Artikel di Vivalog agar di Approve

Sudah bebeberapa artikel saya submit di vivalog , sudah beberapa kali malah, tapi tidak satu pun yang masuk dan di publish di sana. Rasanya agak frustasi juga (yang ringan saja), karena agak bertanya-tanya apa yang salah dari artikel saya. Saya pun mencari-cari apa yang salah dengan artikel yang saya submit di beberapa blog melalui google. Akhirnya karena tidak juga menemukan jawaban yang memuaskan saya melepas i-frame dari vivalog karena merasa ada ketidakadilan. Sementara saya memasang frame di blog saya, vivalog tidak menerima satupun artikel yang saya submit. Kemarin, saya mencoba kembali submit artikel di vivalog , Alhamdulillah, saya sangat bersyukur ternyata kali kemarin artikel saya bisa di approve dan di publish di vivalog. Bahkan langsung menjadi salah satu artikel populer, dan seperti penjelasan di banyak blog lainnya, visitor saya langsung meroket hingga sepuluh kali lipat. Rasanya jadi terbayar sekali saya membuat atau menyadur artikel di blog saya . Saya kemu...

Pantaskah Aku disebut Sebagai Seorang Blogger?

Beberapa hari yang lalu saya menemukan satu bacaan yang menarik di Kompasiana, tentang dunia perbloggeran yang agak menggelitik dan bikin gelisah (geli-geli bas... ah sudahlah). Pernyataannya adalah sebagai berikut: Begitu mudah kita menempelkan suatu profesi hanya karena melakukan satu dua pekerjaan saja. Menyebut diri blogger hanya karena punya blog (padahal tidak update juga), bla bla bla.... Pernyataan diatas bisa dilihat dalam kolom Dari Redaksi yang ditulis oleh Pemred Femina. Bagaimana menurut rekan-rekan? Adakah perasaan tergelitik... atau tersinggung? Tapi tunggu dulu, pernyataan sang Pemred tersebut masih ada kelanjutannya, berikut potongan lainnya... “Mungkin ini urusan pribadi, namun di ranah profesional hal ini sulit dibenarkan. Penghargaan terhadap mereka yang betul-betul berprofesi itu menjadi terabaikan. Apalagi ketika mereka kalah ‘pamor’ dengan para wannabe ini yang populer di ranah maya”. Gimana? Ada yang tersenggol? Pernyataan di atas saya ketahui dari blog K...

Pantai Temajuk: 1. Perjalanan Panjang

Muara Sungai Paloh Pantai Temajok adalah salah satu pantai paling indah di Kalimantan Barat, pantai ini terletak di Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas, bagian paling barat dari pulau Kalimantan. Tahun 2007 saya sempat mengunjungi tempat tersebut untuk mengikuti suatu kegiatan kepencintaalaman. Kunjungan saya ke Pantai Temajok itu meninggalkan kenangan yang sangat mengesankan bagi saya, karena suasana desa yang masih asri dengan pantai yang masih sangat alami relatif sulit untuk diakses. Sebagai pengingat bagi saya dan mungkin bisa bermanfaat bagi pembaca, maka berikut saya ceritakan pengalaman perjalanan tersebut. Memang kejadiannya sudah berlangsung tujuh tahun yang lalu, tapi mungkin kondisinya menurut saya masih relevan dengan kondisi saat ini. Perjalanan dimulai dari tepian Sungai Kapuas di sekretariat Mapala Arkha UPB Kota Pontianak pada subuh hari, tanggalnya saya lupa. Menggunakan bus kapasitas 30 penumpang kami meninggalkan Pontianak menuju Sambas. Setelah kurang l...