Skip to main content

Tips Submit Artikel di Vivalog agar di Approve


Sudah bebeberapa artikel saya submit di vivalog, sudah beberapa kali malah, tapi tidak satu pun yang masuk dan di publish di sana. Rasanya agak frustasi juga (yang ringan saja), karena agak bertanya-tanya apa yang salah dari artikel saya. Saya pun mencari-cari apa yang salah dengan artikel yang saya submit di beberapa blog melalui google. Akhirnya karena tidak juga menemukan jawaban yang memuaskan saya melepas i-frame dari vivalog karena merasa ada ketidakadilan. Sementara saya memasang frame di blog saya, vivalog tidak menerima satupun artikel yang saya submit.

Kemarin, saya mencoba kembali submit artikel di vivalog, Alhamdulillah, saya sangat bersyukur ternyata kali kemarin artikel saya bisa di approve dan di publish di vivalog. Bahkan langsung menjadi salah satu artikel populer, dan seperti penjelasan di banyak blog lainnya, visitor saya langsung meroket hingga sepuluh kali lipat. Rasanya jadi terbayar sekali saya membuat atau menyadur artikel di blog saya.

Saya kemudian berpikir apa yang membuat kemudian artikel saya diterima di vivalog? Berdasarkan kontemplasi singkat saya, beberapa penyebabnya dapat saya perkirakan sebagai berikut:

1. Memasang i-frame,
Kemarin saya memasang i-frame dengan merubah cara berpikir saya, bahwa jika memasang lebih dahulu kemungkinan besar artikel saya akan di approve. Sebagai blogger yang belum begitu terkenal (mudah-mudahan bisa terkenal... hehe), saya harus tahu diri dengan terlebih dahulu membuat vivalog bahwa saya pantas dianggap bekerjasama, karena pada dasarnya submit artikel di vivalog adalah sebuah hubungan kerjasama yang saling menguntungkan.

2. Memilih artikel yang paling mungkin untuk menarik pengunjung,
Ini sangat berhubungan dengan kualitas dan seberapa "menjual artikel yang kita submit". Silahkan lihat sendiri judul-judul artikel yang ada di vivalog, hampir semuanya adalah informasi-informasi yang up to date dan sangat potensial menarik perhatian pembaca yang sangat haus informasi.

3. Cara mengisi formulir yang benar
Pertama kali saya submit artikel blog saya memang sama sekali tidak tahu dengan cara submit yang benar dan denga sok tahunya tanpa mencari tahu saya submit. Mungkin, yang menjadi kesalahan saya adalah memasukkan keseluruhan artikel kedalam bagian "isi" di formulir tersebut, padahal hanya diperlukan ringkasan dari artikel kita yang dapat menarik perhatian pembaca. Selain dari bagian isi, saya rasa tidak ada masalah untuk pengisian bagian lainnya.

Sekian tips ini, semoga bermanfaat dan pembaca dapat  melakukan submit artikel dan diapprove oleh vivalog.

Lihat Banyak Tips-tips menarik lainnya disini.

Comments

  1. Iya bener, submit artikel di Viva Log gampang-gampang susah. Beberapa kali saya ditolak, tapi alkhamdulillah, akhirnya diterima juga..

    Terima kasih masukannya

    ReplyDelete
    Replies
    1. begitulah kira2 mas tablet, kasus kita sama ya... :)

      Delete
  2. gan kira-kira berapa lama artikel kita bakal ditampilkan stelah disubmit diviva

    ReplyDelete
    Replies
    1. agan tablet baru?maksutnya berkali-kali ditolak, tapi akhirnya diterima itu maksutnya, anda mensubmit 1 artikel sama tapi berkali-kali atau artikel yang berbeda-beda, terimakasih

      Delete
    2. dari pengalaman saya diatas, misalnya malam ini saya submit, besok malamnya sudah di publish vivalog-nya, itu tergantung kesibukan redaksi vivalog-nya mas.... kalau sedang sepi, artikel kita bisa cepat diproses... :)

      Delete
  3. Mas kenapa artikel blog saya belum di aprove ya padahal menurut saya sudah mengikuti tips diatas, mohon masukkan untuk blog saya mas terima kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. cara diatas adalah yang saya coba mas, tapi semua tetap kembali ke admin vivalog, soalnya banyak sekali blogger yang submit tapi jumlah adminnya terbatas, saya sendiri sekarang tidak pernah lagi submit karena sudah berkali-kali tidak berhasil juga, sepertinya ngasi kesempatan buat blogger yang lain, saran saya masnya coba aja terus submit...mudah2n di publish... :)

      Delete
  4. Bagus infonya mas..

    saya pernah submit beberapa kali juga gk ada perubaahan,,

    infopenyakitu.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. terimakasih mas, saya sendiri sekarang rasanya nggak pernah submit lagi, efeknya cuma sebentar...

      Delete
  5. Dulu saya submit tiap hari diterima, bahkan dalam hitungan kurang dari 1 jam sudah dipublish. Sekarang gak tau kenapa kadang diterima kadang tidak, tapi lebih sering ditolak :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya memahaminya, sepertinya mereka memberi kesempatan kepada blogger yang lain mas, saya dulu juga cepat sekali langsung di publish, tapi kemudian tidak pernah lagi, yang membuat saya jadi benar2 ilfil karena saya sering melihat artikel yang submit sering di remake sama viv* nya dan kemudian mereka republish...

      Delete
  6. Kalo untuk diterima vivalog. ada batasan gak ya jumlah pengunjung blog sebelum submit vivalog. soalnya mau submit artikel tapi pengunjung blog saya tidak lebih dari 30 orang/hari

    ReplyDelete
  7. Dulu pernah nyoba sekali tapi ga dipublish :) mungkin karena ga pasang iframe vivalog kali ya

    ReplyDelete
  8. bermanfaat sekali informasinya mas.. saya lagi mau coba submit artikel ke vivalog nih..

    ReplyDelete
  9. blog agan yg mana yg pasang iframe viva? kok di blog ini ga ada?

    ReplyDelete
  10. Kalau dah daftar tapi masih tak bisa ligin tuh gimana gan...?

    ReplyDelete
  11. mas klo ngisi artikel+judul di vivalog, apakah harus sama dengan artikel blog...

    ReplyDelete
  12. kira2 berapa hari maksimal menunggu kalau ga diterima oleh viva?

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Kesegaran Kecombrang di Heart of Borneo

Jauh dari arus kendaraan yang mengental di banyak titik, hiruk pikuk pasar laksana sarang lebah. Salah satu wilayah kerja saya berada di kawasan jantung Kalimantan, atau sering disebut sebagai Heart of Borneo. Seperti pada kegiatan-kegiatan sebelumnya di desa Tanjung, pagi kami disambut pemandangan bentangan Bukit Belang yang kadang bersih dan kadang berhias kabut putih.  Sarapan pagi bukan hal yang umum di desa Tanjung, namun berhubung ada tamu, empunya rumah memasak pagi-pagi untuk menghibur kami. Sebenarnya saya sendiri merasa sungkan, tapi lebih baik sungkan daripada sakit, kan? Disamping nasi dan lauknya, pagi itu perhatian saya tersita oleh sayuran berwarna merah mirip bunga yang dicincan. Ternyata sayur yang saya lihat itu memang bunga yang dicincang bersama tangkai tanamannya. Setelah menanyakan dan tahu nama tanamannya, saya langsung mencobanya. Pada kunyahan pertama, saya langsung menyukai sayuran tersebut. Antara pedas, segar dan wangi. Rasa yang membuat saya ketagihan...

Tomistoma Survey: Menyusuri Kapuas dan Leboyan

Danau Sentarum, adalah salah satu taman nasional Indonesia yang berlokasi di daerah perhuluan Sungai Kapuas, sungai terpanjang di Indonesia. Pertama kali saya melihat secara langsung salah satu danau terunik di dunia ini sekitar November 2015. Saat melihat secara langsung tersebut, terbersit cita-cita di benak saya untuk mengunjunginya. Allah Sang Maha Pendengar mengabulkan cita-cita saya tersebut, tidak berapa lama selang dari terbang di atas danau, saya berkesempatan membelah air danau sentarum dari atas speedboat bertenaga 30 pk. Berikut adalah cerita perjalanan tersebut. Pemandangan Danau Sentarum dari Bukit Tekenang Perjalanan dimulai dari Pontianak dengan anggota terdiri dari Imanul Huda, Hari Prayogo dan Janiarto Paradise. Kami berkumpul di pool Damri Pontianak. Seperti jadwal biasanya, bus berangkat pada pukul 19.00 menuju Sintang. Perjalanan malam hanya menyajikan pemandangan gelapnya tepian jalan yang hanya kadang-kadang berhias lampu rumah masyarakat. Sisanya hanya sem...

Mie Ayam Keraton, Kemang

Saya sudah beberapa kali dengar tentang Kemang sebagai pusat kuliner Jakarta, hal ini langsung saya buktikan sendiri saat pertama kali datang ke Kemang. Kunjungan pertama saya adalah ke restoran Locarasa yang menyajikan resep-resep makanan bule dengan cita rasa Indonesia. Tapi kali ini saya tidak membahas tentang Lokarasa, kali ini saya ingin berbagi tentang kuliner kaki lima di sekitar kemang. Kuliner ini berada di pertigaaan jalan tidak jauh dari Favehotel Kemang (sekitar 25 meter). Di pojok kuliner ini terdapat beberapa gerobak makanan yang beranekaragam, ada yang menjual martabak manis, warteg, jus buah, kopi, dan mie ayam. Sebagai penggemar masakan mie, saya tergoda untuk merasai mie ayam di pojok kuliner kemang tersebut. Mie ayam keraton, demikian tag line yang tertulis di bagian depan gerobak tersebut. Nama yang menjanjikan, mungkin abang penjualnya punya resep mie ayam dari keraton. Setelah memesan, tidak butuh waktu lama bagi mas penjualnya untuk menghadirkan mie ayam kerat...