Skip to main content

Atraksi Seni di Taman Fatahillah Square

Fatahillah Square termasuk objek wisata sejarah, di kawasan ini kita bisa melihat beberapa museum yang menyimpan koleksi benda bersejarah, yaitu museum Fatahillah, Museum Wayang, dan Museum Keramik. Namun selain keberadaan museum-museum sejarah tersebut, ada juga yang menarik di taman yang selalu ramai ini, yaitu atraksi-atraksi unik dari seniman-seniman yang sangat menarik pengunjung. Beberapa diantara atraksi seni tersebut adalah sebagi berikut:

Lenong

Sebenarnya saya tidak yakin atraksi dengan personil yang ramai ini lenong atau bukan, tapi karena percakapannya menggunakan bahasa betawi dan cukup komunikatif seperti lenong, jadi saya sebut lenong saja. Atraksi ini melibatkan beberapa orang pemain akrobat sekaligus dialog-dialog lucu.

Atraksi Lenong Akrobatik

Boneka Ondel-ondel

Boneka ondel-ondel adalah boneka khas masyarakat Betawi yang dimainkan pada acaara-acara besar, tapi di Fatahillan Square, anda tidak perlu menunggu perayaan hari besar untuk melihat ondel-ondel, cukup datang ke sana dan anda bisa bergaya bersama boneka besar ini.
Ondel-ondel di Fatahillah Square

Patung Tentara

Dua kali saya mengunjungi Alun-alun Fatahillah, saya melihat dua penampakan patung tentara yang berbeda. Yang pertama yang biasa saja, mereka berdiri disamping meriam yang berada di depan gedung Museum Fatahillah, patung tentara yang ini hanya menjadi objek foto. Kali kedua saya melihat yang agak berbeda, lebih kreatif. Tampak seperti pantomim, mereka benar-benar tampak seperti patung, duduk diatas udara.

Patung Tentara dekat Meriam Fatahillah Square

Tentara Pantomim di Fatahillah Square

Vampire Akatsuki

Untuk penggemar Naruto tentu tahu dengan Akatsuki, oganisasi penjahat dalam anime tersebut. Di Fatahillah Square anda bisa juga melihat anggota geng ini, tapi dalam versi Vampire-vampire dalam film Cina tahun 2000-an.

Vampire Akatsuki di Fatahillah Square
Sebenarnya masih banyak lagi atraksi menarik lainnya yang bisa anda lihat di alun-alun Fatahillah, tapi sementara ini hanya empat atraksi diatas yang saya lihat. Mungkin anda tertarik melihatnya? Silahkan datang ke Fatahillah Square Kota Tua Jakarta.

Comments

Popular posts from this blog

Tomistoma Survey: Menyusuri Kapuas dan Leboyan

Danau Sentarum, adalah salah satu taman nasional Indonesia yang berlokasi di daerah perhuluan Sungai Kapuas, sungai terpanjang di Indonesia. Pertama kali saya melihat secara langsung salah satu danau terunik di dunia ini sekitar November 2015. Saat melihat secara langsung tersebut, terbersit cita-cita di benak saya untuk mengunjunginya. Allah Sang Maha Pendengar mengabulkan cita-cita saya tersebut, tidak berapa lama selang dari terbang di atas danau, saya berkesempatan membelah air danau sentarum dari atas speedboat bertenaga 30 pk. Berikut adalah cerita perjalanan tersebut. Pemandangan Danau Sentarum dari Bukit Tekenang Perjalanan dimulai dari Pontianak dengan anggota terdiri dari Imanul Huda, Hari Prayogo dan Janiarto Paradise. Kami berkumpul di pool Damri Pontianak. Seperti jadwal biasanya, bus berangkat pada pukul 19.00 menuju Sintang. Perjalanan malam hanya menyajikan pemandangan gelapnya tepian jalan yang hanya kadang-kadang berhias lampu rumah masyarakat. Sisanya hanya sem...

Kesegaran Kecombrang di Heart of Borneo

Jauh dari arus kendaraan yang mengental di banyak titik, hiruk pikuk pasar laksana sarang lebah. Salah satu wilayah kerja saya berada di kawasan jantung Kalimantan, atau sering disebut sebagai Heart of Borneo. Seperti pada kegiatan-kegiatan sebelumnya di desa Tanjung, pagi kami disambut pemandangan bentangan Bukit Belang yang kadang bersih dan kadang berhias kabut putih.  Sarapan pagi bukan hal yang umum di desa Tanjung, namun berhubung ada tamu, empunya rumah memasak pagi-pagi untuk menghibur kami. Sebenarnya saya sendiri merasa sungkan, tapi lebih baik sungkan daripada sakit, kan? Disamping nasi dan lauknya, pagi itu perhatian saya tersita oleh sayuran berwarna merah mirip bunga yang dicincan. Ternyata sayur yang saya lihat itu memang bunga yang dicincang bersama tangkai tanamannya. Setelah menanyakan dan tahu nama tanamannya, saya langsung mencobanya. Pada kunyahan pertama, saya langsung menyukai sayuran tersebut. Antara pedas, segar dan wangi. Rasa yang membuat saya ketagihan...

Mie Ayam Keraton, Kemang

Saya sudah beberapa kali dengar tentang Kemang sebagai pusat kuliner Jakarta, hal ini langsung saya buktikan sendiri saat pertama kali datang ke Kemang. Kunjungan pertama saya adalah ke restoran Locarasa yang menyajikan resep-resep makanan bule dengan cita rasa Indonesia. Tapi kali ini saya tidak membahas tentang Lokarasa, kali ini saya ingin berbagi tentang kuliner kaki lima di sekitar kemang. Kuliner ini berada di pertigaaan jalan tidak jauh dari Favehotel Kemang (sekitar 25 meter). Di pojok kuliner ini terdapat beberapa gerobak makanan yang beranekaragam, ada yang menjual martabak manis, warteg, jus buah, kopi, dan mie ayam. Sebagai penggemar masakan mie, saya tergoda untuk merasai mie ayam di pojok kuliner kemang tersebut. Mie ayam keraton, demikian tag line yang tertulis di bagian depan gerobak tersebut. Nama yang menjanjikan, mungkin abang penjualnya punya resep mie ayam dari keraton. Setelah memesan, tidak butuh waktu lama bagi mas penjualnya untuk menghadirkan mie ayam kerat...