Skip to main content

Peringatan Hari-Hari Penting (kah?)

Hari pohon sedunia, sebenarnya saya sudah lihat di status teman kemarin. Saya tidak terlalu ambil perduli, tetapi hari ini setelah  berpikir tentang apa yang ingin saya tulis saya langsung ingat dengan hari pohon. Sebelumnya saya jelaskan dulu kenapa tidak perduli, karena bagi saya seharusnya setiap hari adalah hari pohon, setiap hari adalah hari bumi, hari lingkungan hidup, hari air, dan sebagainya dan sebagainy.

Tapi bukan berarti saya menolak peringatan-peringatan seperti ini, karena tentu saja peringatan seperti ini ada manfaatnya. Bagi saya sendiri, manfaatnya adalah untuk kembali melihat apa yang telah kita lakukan terkait dengan apa yang kita peringati. Maaf, jangan bilang saya plin plan, perduli atau tidak dengan peringatan-peringatan ini. Saya perduli, tapi sebaiknya kita tidak menunggu hari-hari peringatan itu untuk melakukan sesuatu.

Kenapa kita harus menunggu hari pohon untuk menanam pohon, kenapa harus menunggu hari bumi untuk perduli dengan bumi, kenapa harus menunggu hari lingkungan hidup? kenapa? kenapaaaaaaa? hehehe :P

Saya yakin tidak semua menunggu seperti yang barusan anda baca, tapi yakin kebanyakan dari kita menunggu. Karena apa? karena kita , senang dengan peringatan, senang dengan pesta, namun sayangnya kebanyakan kita hanya memperingati saja. Satu pertanyaan, apakah ada yang masih ingat dan mengaplikasikan apa yang dikampanyekan Earth Hour setiap tahun? terutama teman-teman yang ikut kampanye? Silahkan tanggapi di kolom komentar dibawah ini.

Sebenarnya saya mau nulis tentang hari pohon disini, tapi kayaknya udah kepanjangan buat latar belakang saya saja. Jadi hari pohonnya kita lanjut di sambungannnya ya, disini.

Comments

Popular posts from this blog

Kesegaran Kecombrang di Heart of Borneo

Jauh dari arus kendaraan yang mengental di banyak titik, hiruk pikuk pasar laksana sarang lebah. Salah satu wilayah kerja saya berada di kawasan jantung Kalimantan, atau sering disebut sebagai Heart of Borneo. Seperti pada kegiatan-kegiatan sebelumnya di desa Tanjung, pagi kami disambut pemandangan bentangan Bukit Belang yang kadang bersih dan kadang berhias kabut putih.  Sarapan pagi bukan hal yang umum di desa Tanjung, namun berhubung ada tamu, empunya rumah memasak pagi-pagi untuk menghibur kami. Sebenarnya saya sendiri merasa sungkan, tapi lebih baik sungkan daripada sakit, kan? Disamping nasi dan lauknya, pagi itu perhatian saya tersita oleh sayuran berwarna merah mirip bunga yang dicincan. Ternyata sayur yang saya lihat itu memang bunga yang dicincang bersama tangkai tanamannya. Setelah menanyakan dan tahu nama tanamannya, saya langsung mencobanya. Pada kunyahan pertama, saya langsung menyukai sayuran tersebut. Antara pedas, segar dan wangi. Rasa yang membuat saya ketagihan...

Tomistoma Survey: Menyusuri Kapuas dan Leboyan

Danau Sentarum, adalah salah satu taman nasional Indonesia yang berlokasi di daerah perhuluan Sungai Kapuas, sungai terpanjang di Indonesia. Pertama kali saya melihat secara langsung salah satu danau terunik di dunia ini sekitar November 2015. Saat melihat secara langsung tersebut, terbersit cita-cita di benak saya untuk mengunjunginya. Allah Sang Maha Pendengar mengabulkan cita-cita saya tersebut, tidak berapa lama selang dari terbang di atas danau, saya berkesempatan membelah air danau sentarum dari atas speedboat bertenaga 30 pk. Berikut adalah cerita perjalanan tersebut. Pemandangan Danau Sentarum dari Bukit Tekenang Perjalanan dimulai dari Pontianak dengan anggota terdiri dari Imanul Huda, Hari Prayogo dan Janiarto Paradise. Kami berkumpul di pool Damri Pontianak. Seperti jadwal biasanya, bus berangkat pada pukul 19.00 menuju Sintang. Perjalanan malam hanya menyajikan pemandangan gelapnya tepian jalan yang hanya kadang-kadang berhias lampu rumah masyarakat. Sisanya hanya sem...

Mie Ayam Keraton, Kemang

Saya sudah beberapa kali dengar tentang Kemang sebagai pusat kuliner Jakarta, hal ini langsung saya buktikan sendiri saat pertama kali datang ke Kemang. Kunjungan pertama saya adalah ke restoran Locarasa yang menyajikan resep-resep makanan bule dengan cita rasa Indonesia. Tapi kali ini saya tidak membahas tentang Lokarasa, kali ini saya ingin berbagi tentang kuliner kaki lima di sekitar kemang. Kuliner ini berada di pertigaaan jalan tidak jauh dari Favehotel Kemang (sekitar 25 meter). Di pojok kuliner ini terdapat beberapa gerobak makanan yang beranekaragam, ada yang menjual martabak manis, warteg, jus buah, kopi, dan mie ayam. Sebagai penggemar masakan mie, saya tergoda untuk merasai mie ayam di pojok kuliner kemang tersebut. Mie ayam keraton, demikian tag line yang tertulis di bagian depan gerobak tersebut. Nama yang menjanjikan, mungkin abang penjualnya punya resep mie ayam dari keraton. Setelah memesan, tidak butuh waktu lama bagi mas penjualnya untuk menghadirkan mie ayam kerat...