Skip to main content

Pantai Temajuk: 1. Perjalanan Panjang

Muara Sungai Paloh

Pantai Temajok adalah salah satu pantai paling indah di Kalimantan Barat, pantai ini terletak di Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas, bagian paling barat dari pulau Kalimantan. Tahun 2007 saya sempat mengunjungi tempat tersebut untuk mengikuti suatu kegiatan kepencintaalaman. Kunjungan saya ke Pantai Temajok itu meninggalkan kenangan yang sangat mengesankan bagi saya, karena suasana desa yang masih asri dengan pantai yang masih sangat alami relatif sulit untuk diakses. Sebagai pengingat bagi saya dan mungkin bisa bermanfaat bagi pembaca, maka berikut saya ceritakan pengalaman perjalanan tersebut. Memang kejadiannya sudah berlangsung tujuh tahun yang lalu, tapi mungkin kondisinya menurut saya masih relevan dengan kondisi saat ini.

Perjalanan dimulai dari tepian Sungai Kapuas di sekretariat Mapala Arkha UPB Kota Pontianak pada subuh hari, tanggalnya saya lupa. Menggunakan bus kapasitas 30 penumpang kami meninggalkan Pontianak menuju Sambas. Setelah kurang lebih lima jam perjalanan, kami sampai di Kantor Bupati Sambas. Dikantor Bupati Sambas panitia mengurus beberapa urusan administrasi dengan pihak pemerintahan Kab. Sambas.


Halaman Kantor Bupati Sambas

Setelah satu atau dua jam di kantor Bupati Sambas, perjalanan dilanjutkan, persinggahan selanjutnya adalah Dermaga Teluk Kalong di Kecamatan Teluk Keramat. Cukup lama waktu yang dihabiskan untuk menunggu ferry yang akan menyeberangkan kami menuju Kota Sekura. 

Mengunjungi Pantai Temajok memang merupakan sebuah perjalanan panjang, dari Sekura perjalanan dilanjutkan melewati beberapa kecamatan hingga sampai di Kecamatan Paloh. Pada waktu sore menjelang senja kami kami sampai dan berhenti di Desa Setinggak. Di desa ini kami bermalam di rumah yang merupakan kantor WWF Paloh. Barang bertumpuk-tumpuk disamping jejeran tubuh kami yang cukup lelah setelah perjalanan hampir seharian dari Pontianak - Sambas - Paloh. 

Keesokan harinya, kapal yang akan membawa kami menuju Pantai Temajok sedang dispersiapkan di dermaga Setinggak. Dalam kesadaran yang belum kembali sepenuhnya dari bangun tidur, saya menyusul beberapa teman yang duduk mengobrol di dekat kapal yang sedang disiapkan.

Dermaga Setinggak, Paloh

Setelah persiapan selesai dan peserta beserta barang-barang bawaan telah di masukkan ke dalam kapal, kapal bergerak perlahan meninggalkan dermga. Melewati sungai-sungai kecil diantara rimbunnya hutan mangrove, kapal menuju sungai Sungai Paloh. Kapal bergerak keselatan menuju muara sungai, garis cakrawala dapat kami lihat dalam bentuk garis tipis antar dua biru yang nyaris sama warnanya.

Pelayaran menggunakan kapal tersebut memakan waktu yang relatif lama, mungkin sekitar lima jam. Meskipun kapal yang kami tumpangi lumayan besar, namun gelombang mungkin agak tinggi sehingga kapal tidak bisa bergerak lebih cepat. Sesampainya di lepas pantai Temajok, kapal tidak bisa mendarat, karena itu kami kembali menunggu jemputan perahu dari daratan. Sekitar satu jam kemudian baru kami bisa mendarat di Desa Temajok.

Cerita selanjutnya: Pantai Temajuk, Mercusuar Tanjung Datuk

Comments

  1. Kalau dilihat dari proses perjalanannya cukup jauh dan sangat melelahkan, tapi sepertinya Paloh termasuk sebagai salah satu lokasi wisata yang cukup indah untuk dikunjungi di Kalimantan Barat. Jadi penasaran membaca kisah selanjutnya... :-)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waktu itu memang jauh dan lama bang, tapi mungkin sekarang dengan kondisi jalan yang udah semakin bagus, waktu perjalanan jadi lebih singkat, udah ade jalan darat dari paloh temajok.. in sya Allah cerita selanjutnye segera menyusul..
      makasih atas komentarye bang... :)

      Delete
  2. Ndak mabok ke da? 5 jam terombang-ambing di laut bergelombang... :-o

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Tips Submit Artikel di Vivalog agar di Approve

Sudah bebeberapa artikel saya submit di vivalog , sudah beberapa kali malah, tapi tidak satu pun yang masuk dan di publish di sana. Rasanya agak frustasi juga (yang ringan saja), karena agak bertanya-tanya apa yang salah dari artikel saya. Saya pun mencari-cari apa yang salah dengan artikel yang saya submit di beberapa blog melalui google. Akhirnya karena tidak juga menemukan jawaban yang memuaskan saya melepas i-frame dari vivalog karena merasa ada ketidakadilan. Sementara saya memasang frame di blog saya, vivalog tidak menerima satupun artikel yang saya submit. Kemarin, saya mencoba kembali submit artikel di vivalog , Alhamdulillah, saya sangat bersyukur ternyata kali kemarin artikel saya bisa di approve dan di publish di vivalog. Bahkan langsung menjadi salah satu artikel populer, dan seperti penjelasan di banyak blog lainnya, visitor saya langsung meroket hingga sepuluh kali lipat. Rasanya jadi terbayar sekali saya membuat atau menyadur artikel di blog saya . Saya kemu...

Pantaskah Aku disebut Sebagai Seorang Blogger?

Beberapa hari yang lalu saya menemukan satu bacaan yang menarik di Kompasiana, tentang dunia perbloggeran yang agak menggelitik dan bikin gelisah (geli-geli bas... ah sudahlah). Pernyataannya adalah sebagai berikut: Begitu mudah kita menempelkan suatu profesi hanya karena melakukan satu dua pekerjaan saja. Menyebut diri blogger hanya karena punya blog (padahal tidak update juga), bla bla bla.... Pernyataan diatas bisa dilihat dalam kolom Dari Redaksi yang ditulis oleh Pemred Femina. Bagaimana menurut rekan-rekan? Adakah perasaan tergelitik... atau tersinggung? Tapi tunggu dulu, pernyataan sang Pemred tersebut masih ada kelanjutannya, berikut potongan lainnya... “Mungkin ini urusan pribadi, namun di ranah profesional hal ini sulit dibenarkan. Penghargaan terhadap mereka yang betul-betul berprofesi itu menjadi terabaikan. Apalagi ketika mereka kalah ‘pamor’ dengan para wannabe ini yang populer di ranah maya”. Gimana? Ada yang tersenggol? Pernyataan di atas saya ketahui dari blog K...