Pertama kali saya melihatnya dalam film Fast and Furious, saya suka gayanya. Sangat low profile dan jauh dari kesan sombong, karena saya melihat sebagian besar aktor hollywood punya pembawaan yang "begitulah". Ini penilaian pribadi saya. Bagi saya Paul Walker relatif alami dalam perannya sebagai Bryan O'Connor di Fast Furious yang saat ini sedang pembuatan film ketujuh (film keenam membuat saya agak kecewa).
Berawal dari melihat beranda fb saya hari ini, saya melihat sebuah kiriman seorang teman tentang meninggalnya salah salah satu aktor favorit saya ini. Karen sumber berita yang saya tahu cukup kredibel, tidak ada pikiran yang mengatakan ini adalah Hoax. Demikian dengan kiriman-kiriman berita lainnya segera menyusul dan saya dapat membaca di berbagai media tentang meninggalnya aktor ini.
Ada beberapa film Paul Walker yang pernah saya tonton dan saya sangat menyukai film-film tersebut. Dan dari film-film tersebut yang paling saya sukai tentu saja Fast Furious yang pertama kali release tahun 2001 yang kemudian disusul film keduanya 2 Fast 2 Furious. Karakter Brian O'Connor memang mungkin kalah dari Dominiq Toretto, tetapi hasratnya untuk menjadi nomor satu cukup berkesan.
Pada film ketiga Tokyo Drift, Paul tidak main. Dia kembali bermain di seri ke-empat dan selanjutnya. Seri keempat Fast and Furious saya tidak ingat dengan jalan ceritanya. Tapi seri kelima, Rio Heist, menurut saya adalah seri terbaik dari semua seri film ini. Rio Heist adalah satu-satunya film yang bisa saya tonton berkali-kali, bahkan saya sering mengulang-ulang berbagai adegannya. Bagian terbaik dari film ini menurut saya adalah komposisi audio dan grafis yang sangat padu, koheren, unitynya bagitu tinggi.
Sedangkan yang keenam, Fast Six, the worst, dont ask me why.
Film lain dari Paul yang pernah saya tonton adalah Eigth Below dan Takers.
Eight Below bercerita tentang sekawanan anjing keturunan srigala yang dimanfaaatkan oleh sekelompok ilmuan di Antartika sebagai penarik kereta salju. Film ini di angkat dari kisah nyata dan sangat mengharukan. Kalau belum pernah nonton, cobalah untuk menontonnya. Anda pasti suka.
Takers, bercerita tentang sekelompok perampok profesional yang sangat lihai. Sayangnya film ini kurang sukses dan mendapat kriktik negatif dari kritikus film. Saya sendiri menyukai film ini karena ada nilai persahabatannya, namun sayangnya persahabatan itu kuat karena tujuan mereka untuk merampok.
Dalam film Takers, kelompok perampok profesional ini punya sebuah kalimat yang mungkin bisa kita katakan sebagai semboyan. Semboyan terdiri dari sebuah pertanyaan dan sebuah jawaban.
Seorang anggota akan bertanya, "Are we good brother?"
Anggota yang lain akan menjawab, "All sign's Point to It!".
Dan pada tanggal 30 September 2013 waktu California, "All sign's point to and End" untuk Paul Walker. Dia selamat dari kebut-kebutan di film, tapi tidak di dunia nyata. Innalillah.
Berawal dari melihat beranda fb saya hari ini, saya melihat sebuah kiriman seorang teman tentang meninggalnya salah salah satu aktor favorit saya ini. Karen sumber berita yang saya tahu cukup kredibel, tidak ada pikiran yang mengatakan ini adalah Hoax. Demikian dengan kiriman-kiriman berita lainnya segera menyusul dan saya dapat membaca di berbagai media tentang meninggalnya aktor ini.
Ada beberapa film Paul Walker yang pernah saya tonton dan saya sangat menyukai film-film tersebut. Dan dari film-film tersebut yang paling saya sukai tentu saja Fast Furious yang pertama kali release tahun 2001 yang kemudian disusul film keduanya 2 Fast 2 Furious. Karakter Brian O'Connor memang mungkin kalah dari Dominiq Toretto, tetapi hasratnya untuk menjadi nomor satu cukup berkesan.
Pada film ketiga Tokyo Drift, Paul tidak main. Dia kembali bermain di seri ke-empat dan selanjutnya. Seri keempat Fast and Furious saya tidak ingat dengan jalan ceritanya. Tapi seri kelima, Rio Heist, menurut saya adalah seri terbaik dari semua seri film ini. Rio Heist adalah satu-satunya film yang bisa saya tonton berkali-kali, bahkan saya sering mengulang-ulang berbagai adegannya. Bagian terbaik dari film ini menurut saya adalah komposisi audio dan grafis yang sangat padu, koheren, unitynya bagitu tinggi.
Sedangkan yang keenam, Fast Six, the worst, dont ask me why.
Film lain dari Paul yang pernah saya tonton adalah Eigth Below dan Takers.
Eight Below bercerita tentang sekawanan anjing keturunan srigala yang dimanfaaatkan oleh sekelompok ilmuan di Antartika sebagai penarik kereta salju. Film ini di angkat dari kisah nyata dan sangat mengharukan. Kalau belum pernah nonton, cobalah untuk menontonnya. Anda pasti suka.
Takers, bercerita tentang sekelompok perampok profesional yang sangat lihai. Sayangnya film ini kurang sukses dan mendapat kriktik negatif dari kritikus film. Saya sendiri menyukai film ini karena ada nilai persahabatannya, namun sayangnya persahabatan itu kuat karena tujuan mereka untuk merampok.
Dalam film Takers, kelompok perampok profesional ini punya sebuah kalimat yang mungkin bisa kita katakan sebagai semboyan. Semboyan terdiri dari sebuah pertanyaan dan sebuah jawaban.
Seorang anggota akan bertanya, "Are we good brother?"
Anggota yang lain akan menjawab, "All sign's Point to It!".
Dan pada tanggal 30 September 2013 waktu California, "All sign's point to and End" untuk Paul Walker. Dia selamat dari kebut-kebutan di film, tapi tidak di dunia nyata. Innalillah.
Innalillahi wa inna illahi rojiun...
ReplyDelete:'( baru tau dinda, sayang...
uda pun baru tau tadi siang sayang...
ReplyDelete