Skip to main content

Posts

Showing posts from April, 2014

Lebaran, Silaturahmi di Bukit Kelam (2)

Lanjutan cerita kemarin . Bangun pagi di kamar hotel, kami breefing untuk rencana kegiatan pada hari itu. Saya tidak ingat sama sekali bagaimana rencananya, intinya hari itu juga kami akan berangkat ke Bukit Kelam, tapi sebelum itu ada yang harus dibeli di pasar. O iya, malam tadi telah datang dua orang anak buah bang Junai dari Putussibau yang akan ikut dalam kegiatan pemanjatan tebing kelam ini. Semua anggota tim keluar dari hotel untuk jalan-jalan di sekitar hotel sekalian ke pasar. Vivin sebagai satu-satunya perempuan menjadi penanggung jawab apa yang akan dibeli. Utamanya adalah sayuran. Ya, jadilah kami berangkat ke pasar untuk membeli sayuran. Setelah belanja kami singgah di sebuah warung bubur yang tidak bisa saya ingat apa namanya dan dimana lokasinya, pokoknya tidak jauh dengan hotel Sakura. Tapi ada satu orang yang tidak ikut, yaitu bang Panjol yang memang tidak bisa sarapan pagi. Setelah belanjaan sudah dibeli dan terasa lengkap, kami mengepack barang di kamar hote

Lebaran, Silaturahmi di Bukit Kelam

Belum ada blogging hari ini, sayang rasanya kalau hari ini nggak posting. Jadi, walaupun sedikit, saya akan tetap menulis. Kali ini ceritanya tentang perjalanan pemanjatan tebing batu Bukit Kelam yang ada di Sintang, Kalimantan Barat. Tahu kan Bukit Kelam? Bukit Kelam ini mirip-mirip dengan Uluru, tahu kan Uluru? Kalau ndak tahu, emang Ter la lu? Jadi benar-benar ndak tahu? Baiklah kalau begitu biar saya kasih saran... googling! Bukit Kelam ini merupakan bukit yang eksotis, bayangkan.... atau... liat gambarnye jaklah... nda usah bayangkan...nih... Bukit Batu yang seperti jatuh dari langit, terus tepedam masuk ke kerak bumi. Bayangkan kalau bro n sis sekalian melempar bola besi di atas pasir. Tepedam kan? Nah, saya curiga seperti itulah Bukit Kelam jatuh dari langit dan mendarat di tempat yang sekarang kita kenal sebagai Sintang. Karena ini adalah blog pribadi, kurang sah rasanya kalau saya bercerita tentang tempat yang belum pernah saya kunjungi.Karena itu dengan in

Nebeng: Antara Sedan Mengkilap dan Kotoran Ayam

GIE, adalah salah satu film terbaik yang pernah di buat di Indonesia, setidaknya menurut saya. Film yang sangat menginspirasi generasi muda, film tersebut menghadirkan inspirasi tentang keberanian untuk melawan tirani dan berani menjadi orang terasing karena menjunjung tinggi kebenaran. Tapi... Tapi bukan inspirasi tentang keberanian tersebut yang akan dibahas disini, saya ingin bercerita sedikit tentang salah satu adegan dalam film tersebut dimana Gie bersama temannya menumpang sebuah mobil pick up pengangkut sayuran untuk menuju kaki gunung Gede Pangrango. Kira-kira mungkin begitulah kondisi di kawasan pinggiran yang jauh dari keramaian di masa lalu, tidak ada sarana angkutan transportasi umum, sehingga mereka harus menumpang kendaraan pengangkut sayur. Jauh berbeda dengan sekarang, hampir semua jurusan ke kaki gunung yang terkenal terdapat sarana angkutan umum. Namun, meskipun sekarang sudah banyak tersedia kendaraan umum, masih banyak juga orang-orang yang menumpang mobi

Kunjungan Pertama ke Selimpai Paloh (2-selesai)

Malam, kami bingung juga dengan apa yang akan kami lakukan, karena memang tidak ada perencanaan yang matang tentang agenda kami. Hanya satu yang pasti ingin kami lakukan, yaitu melihat penyu yang naik ke daratan dan bertelur. Jadilah malam itu hanya ngobrol-ngobrol di pantai menunggu malam semakin larut. Antara jam 7 hingga jam 9 ( tepatnya lupa, ini juga kalau tidak salah), seorang laki-laki datang dari arah dermaga. Dengan sedikit bertanya kami tahu bahwa dia adalah petugas yang akan mengumpulkan teluar penyu di pantai tersebut. Terlalu letih dengan perjalanan, akhirnya tetap diam di tempat berharap penyu mendarat di dekat tempat kami. Namun hingga menjelang tengah malam tidak seekor pun penyu menyapa kami. Akhirnya kami putuskan untuk berjalan ke arah tanjung sambil berharap ada seekor penyu yang mendarat. Dan hingga kami sampai di tanjung, hanya bekas lintasan penyu yang bisa kami lihat sebanyak dua jalur. Bekas pendaratan penyu memang unik dan mudah dikenali. Tap

Kunjungan Pertama ke Selimpai Paloh

Kawasan Pantai Selimpai Paloh Menjelang Matahari Terbenam (Kredit: Jonas Bagge P) Pantai Selimpai Paloh adalah salah satu pantai dengan pemandangan yang indah di Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Pertama kali saya mendengar nama pantai ini adalah saat tahun kedua kuliah. Kunjungan pertama saya ke pantai Selimpai mungkin dilakukan pada tahun 2005. Perjalanan di mulai dari Sambas dimana saya menginap di rumah salah seorang teman, kami menunggu beberapa teman yang menyusul dari arah tebas (sudah agak lupa cerita detail atau validnya, efek waktu). Setelah dua orang teman tersebut tiba, karena tidak ada lagi yang ditunggu kami bergegas bergerak. Perjalanan di lanjutkan lagi ke Sambas dimana sudah menunggu seorang teman yang tinggal disana. Singgah dalam waktu yang tidak lama, perjalanan kami lanjutkan lagi ke Sekura. Disini tinggal seorang teman lagi teman kami. Dia kemudian mengajak seorang lagi temannya yang satu kampus dengan kami tapi lain fakultas. Agak lama

Hikayat Keran Plastik

Ngontrak, resikonya terima saja dengan apa yang ada. Tergantung kesepakatan dengan empunya rumah. Sudah dua kali ngontrak, rumah yang kedua yang sekarang di tempati bisa dikatakan sangat nyaman. Namun tentu saja tidak ada gading yang tak retak, dan retaknya kenyamanan rumah ini adalah sistem pengairan yang agak "sangsut". Jadi, dirumah ini ada tiga muara pipa yang tersambung ke keran. Dua keran ada di dalam kamar mandi sekaligus toilet, satu di dinding dan satu lagi tepat diatas bak air.. Satu lagi berada di dapur diatas wastafel tempat mencuci piring. Yang menjadi masalah adalah, tidak satupun dari lubang pipa tersebut yang bisa dipasang keran dengan kokoh. Ujung pipa di dinding toilet bagian dalamnya telah menempel pipa lain yang menutupi ulir pipa sehingga tidak bipasangi dengan krean baru. Alhasil, pipa tersebut saya tutup dengan potongan tangkai sapu yang dibalut plastik. Pipa yang diatas bak mandi, ulir kepala pipanya seperti sudah sangat aus sehingga sulit juga