Skip to main content

Hikayat Keran Plastik

Ngontrak, resikonya terima saja dengan apa yang ada. Tergantung kesepakatan dengan empunya rumah. Sudah dua kali ngontrak, rumah yang kedua yang sekarang di tempati bisa dikatakan sangat nyaman. Namun tentu saja tidak ada gading yang tak retak, dan retaknya kenyamanan rumah ini adalah sistem pengairan yang agak "sangsut".

Jadi, dirumah ini ada tiga muara pipa yang tersambung ke keran. Dua keran ada di dalam kamar mandi sekaligus toilet, satu di dinding dan satu lagi tepat diatas bak air.. Satu lagi berada di dapur diatas wastafel tempat mencuci piring.

Yang menjadi masalah adalah, tidak satupun dari lubang pipa tersebut yang bisa dipasang keran dengan kokoh. Ujung pipa di dinding toilet bagian dalamnya telah menempel pipa lain yang menutupi ulir pipa sehingga tidak bipasangi dengan krean baru. Alhasil, pipa tersebut saya tutup dengan potongan tangkai sapu yang dibalut plastik.

Pipa yang diatas bak mandi, ulir kepala pipanya seperti sudah sangat aus sehingga sulit juga dipasang keran. Tetapi tetap saya pasang juga karena tentu sajak kami akan kesulitan air jika kami tutup atau kami biarkan terbuka. Namun entah berapa kali keran tersebut lepas dari tempatnya dan menyebabkan air mengalir dengan deras, untungnya, air kami bukan dari pdam, jika tidak, ngeek. Airnya dari bak penampungan yang dimiliki empunya rumah yang setiap kosong akan diisi oleh beliau.

Nah,hari ini, keran yang diluar kembali bermasalah, padahal baru beberapa bulan lalu saya ganti dengan yang baru. Keran yang sebelumnya terbuat dari plastik, rusak karena patah di bagian pangkal berulirnya. Saya kemudian membeli lagi. Hari ini keran tersebut patah di bagian pemutar pembuka katup keran tersebut. Jadinya harus beli lagi.

Pelajaran dari ini kejadian-kejadian ini adalah, hindari membeli keran air dari plastik.

Comments

  1. Nasib ngontrak da... Mudah2an segera punya rumah sendiri yang genah walau sederhana ;) aamiin

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Horor Kampus IPB Baranangsiang

Kota Bogor memiliki banyak objek wisata yang menarik, salah satunya adalah bangunan kampus IPB Dramaga yang berada di tengah-tengah kota bogor, seberang jalan Kebun Raya Bogor. Sebagian area kampus ini sekarang telah menjadi bangunan yang kita kenal sebagai Mall Botani Square, Alhamdulillah pemerintah kota Bogor bersama pejabat-pejabat di Institut Pertanian Bogor telah menetapkan bangunan Kampus IPB Baranangsiang tersebut sebagai sebuah situs cagar budaya. Kampus IPB Baranangsiang tampak depan Sebagai salah satu bangunan tertua di kota Bogor, kampus IPB Baranangsiang memiliki banyak kisah Urban Legend. Beberapa yang paling terkenal adalah kisah tentang dosen misterius dan elevator tua. Kisah tentang dosen misterius saya dengar dari salah satu teman  sekelas saya di Pascasarjana ARL, beliau mendapatkan cerita itu dari seorang kakak tingkatnya. Jadi saya juga tidak mendapatkan langsung dari yang mengalaminya sendiri. Menurut cerita teman saya tersebut, pada suatu malam (kuliah

Serakalan - Budaya Masyarakat Melayu Sambas

Bagi masyarakat Sambas, Serakalan adalah kata yang sangat familiar. Serakalan adalah salah satu bagian dari kebudayaan masyarakat Sambas, namun juga dikenal oleh beberapa masyarakat Islam lain di Indonesia. Kebudayaan ini masuk bersamaan dengan kedatangan Islam ke Indonesia. Beberapa waktu yang lalu dalam kunjungan saya ke Sambas sempat mengikuti acara Serakalan yang dilakukan di rumah salah satu keluarga jauh. Berada di tengah-tengah acara Serakalan tersebut benar-benar pengalaman baru bagi saya. Bersyukur juga budaya melayu ini masih dipertahankan masyarakat Sambas. Pada awalnya Serakalan merupakan wujud ekspresi ta’dzim yang berhubungan dengan peristiwa kedatangan Rasulullah hijrah di Madinah. Serakalan berisi syair-syair Pujian kepada Allah dan Rasul-Nya. Dalam istilah lain, ritual ini dapat pula disebut dengan Marhabanan atau “debaan” (Maulid Ad-Diba’iy). Pembaca Serekalan - Sambas Serakalan telah berkembang dikalangan masyarakat Sambas dan dikemas sedemikian rupa sehingga

Tips Submit Artikel di Vivalog agar di Approve

Sudah bebeberapa artikel saya submit di vivalog , sudah beberapa kali malah, tapi tidak satu pun yang masuk dan di publish di sana. Rasanya agak frustasi juga (yang ringan saja), karena agak bertanya-tanya apa yang salah dari artikel saya. Saya pun mencari-cari apa yang salah dengan artikel yang saya submit di beberapa blog melalui google. Akhirnya karena tidak juga menemukan jawaban yang memuaskan saya melepas i-frame dari vivalog karena merasa ada ketidakadilan. Sementara saya memasang frame di blog saya, vivalog tidak menerima satupun artikel yang saya submit. Kemarin, saya mencoba kembali submit artikel di vivalog , Alhamdulillah, saya sangat bersyukur ternyata kali kemarin artikel saya bisa di approve dan di publish di vivalog. Bahkan langsung menjadi salah satu artikel populer, dan seperti penjelasan di banyak blog lainnya, visitor saya langsung meroket hingga sepuluh kali lipat. Rasanya jadi terbayar sekali saya membuat atau menyadur artikel di blog saya . Saya kemu