Skip to main content

Film Animasi Wreck It Ralph

Pernah membayangkan bagaimana informasi mengalir didalam sebuah sirkuit elektronik? Kalau dalam film Tron, bapaknya pemeran utama Tron membayangkan informasi itu mengalir seperti sebuah sepeda motor yang bergerak di jalanan.

Bagaimana kalau karakter-karakter dalam sebuah game hidup seperti kita? Pernah membayangkannya? Imajinasi itulah sepertinya yang kemudian menjadi inspirasi pembuatan sebuah film animasi yang berjudul Wreck It Ralph. Sebuah film animasi yang bercerita tentang salah satu karakter sebuah game.

Game itu bernama Fix It Fellix dengan karakter utamanya sama dengan nama game tersebut, sedangkan karakter utama film tersebut adalah Wreck It Ralph yang menjadi karakter antagonis dalam game Fix It Fellix. Tugas Ralph adalah menghancurkan sebuah bangunan apartemen (Wreck It), dan Fellix akan datang sebagai pahlawan yang akan memperbaiki kerusakan tersebut (Fix It).

Saat film baru saja dimulai, saya sungguh terkesima dengan latar belakang film ini. Sistem jaringan game di sebuah pusat game anak-anak, dan setiap game yang ada di sana saling terhubung oleh jaringan kabel listrik. Sulit untuk saya jelaskan dengan lebih baik, anda harus menontonnya sendiri. Emm...mungkin sederhananya, film ini seperti film Matrix, dimana ada bagian dekstop (seperti yang kita lihat di komputer), dan ada bagian sirkuit (terdapat di dalam PC).

Setiap karakter dalam suatu game bisa saja masuk ke dalam game lain, namun kalau game itu sedang dimainkan manusia, sebaiknya masing-masing karakter kembali ke game masing-masing. Kalau sampai ada karakter yang mati bukan di tempat seharusnya (program game-nya sendiri), maka dia tidak bisa hidup lagi. Hilang, dan game-nya akan rusak.

Demikianlah sedikit penjelasan tentang game itu, memang kurang jelas, untuk lebih jelasnya, silahkan nonton sendiri. Tapi saya kasih sedikit bocoran filmnya.

Ceritanya, Ralph si Perusak bosan dengan perannya sebagai Perusak. Dia cemburu pada Fellix yang selalu menjadi pahlawan, dan mendapatkan medali. Karena itu dia ingin membuktikan bahwa dia juga bisa menjadi pahlawan dan mendapatkan medali seperti Fellix, bahkan lebih berkilau.

Sadar dia tidak akan bisa mendapatkan medali di dalam game-nya sendiri, maka di keluar dari game-nya. Kemudian dia bertemu salah satu karakter game lain yang berpakain seperti prajurit. Karakter dan game-nya bisa saya katakan mirip dengan animasi/game Starship Tropers. saat mendengar soal medali dari karakter game tadi, dia kemudian mencuri pakaian milik prajurit tadi dan masuk kedalam game-nya.

Karena tidak tau aturan dalam game tersebut, Ralph menjadi pengacau saat seorang anak manusia memainkan game tersebut. Namun, Ralph berhasil mendapatkan medali yang dijaga ribuan telur "Bugs". Sayangnya, karena tidak tahu dan tidak hati-hati, telur-telur tesebut menetas. Ralph yang melarikan diri dengan pesawat secara tidak sengaja membaawa salah satu "Bugs" yang sudah menetas keluar gari game melewati terminal sistem dan masuk ke game yang lain.

Celakanya, bugs tersebut sebenarnya adalah sebuah bentuk virus komputer. Seperti istilah yang kita kenal dalam dunia komputer, virus dapat menggandakan diri dan merusak seluruh sistem, dalam hal ini sistem game di pusat game anak-anak tersebut. Lalu bagaimanakah nasib game-game di pusat game itu? Bagaimana perjuangan Ralph mendapatkan medalinya? Sementara Bugs sedang mengancam ketentraman seluruh game yang ada di tempatnya? Saksikan kisahnya di "Wreck It Ralph".

Sedikit penilaian saya, warna-warni dalam animasi ini sungguh kaya, sangat memanjakan mata. Tentu saja karen film ini bersetting tempat-tempat dalam game anak-anak. Dan soundtrack-nya, sangat ramah telinga. Unik dan lucu, menurut saya film animasi yang sangat Recommended.

Btw.. katanya Wreck It Ralph Dua akan segera di rilis. Dan saya yakin akan Wreck It Ralph Dua akan lebih seru dari yang pertama. Let's See!

Comments

Popular posts from this blog

Horor Kampus IPB Baranangsiang

Kota Bogor memiliki banyak objek wisata yang menarik, salah satunya adalah bangunan kampus IPB Dramaga yang berada di tengah-tengah kota bogor, seberang jalan Kebun Raya Bogor. Sebagian area kampus ini sekarang telah menjadi bangunan yang kita kenal sebagai Mall Botani Square, Alhamdulillah pemerintah kota Bogor bersama pejabat-pejabat di Institut Pertanian Bogor telah menetapkan bangunan Kampus IPB Baranangsiang tersebut sebagai sebuah situs cagar budaya. Kampus IPB Baranangsiang tampak depan Sebagai salah satu bangunan tertua di kota Bogor, kampus IPB Baranangsiang memiliki banyak kisah Urban Legend. Beberapa yang paling terkenal adalah kisah tentang dosen misterius dan elevator tua. Kisah tentang dosen misterius saya dengar dari salah satu teman  sekelas saya di Pascasarjana ARL, beliau mendapatkan cerita itu dari seorang kakak tingkatnya. Jadi saya juga tidak mendapatkan langsung dari yang mengalaminya sendiri. Menurut cerita teman saya tersebut, pada suatu malam (kuliah

Serakalan - Budaya Masyarakat Melayu Sambas

Bagi masyarakat Sambas, Serakalan adalah kata yang sangat familiar. Serakalan adalah salah satu bagian dari kebudayaan masyarakat Sambas, namun juga dikenal oleh beberapa masyarakat Islam lain di Indonesia. Kebudayaan ini masuk bersamaan dengan kedatangan Islam ke Indonesia. Beberapa waktu yang lalu dalam kunjungan saya ke Sambas sempat mengikuti acara Serakalan yang dilakukan di rumah salah satu keluarga jauh. Berada di tengah-tengah acara Serakalan tersebut benar-benar pengalaman baru bagi saya. Bersyukur juga budaya melayu ini masih dipertahankan masyarakat Sambas. Pada awalnya Serakalan merupakan wujud ekspresi ta’dzim yang berhubungan dengan peristiwa kedatangan Rasulullah hijrah di Madinah. Serakalan berisi syair-syair Pujian kepada Allah dan Rasul-Nya. Dalam istilah lain, ritual ini dapat pula disebut dengan Marhabanan atau “debaan” (Maulid Ad-Diba’iy). Pembaca Serekalan - Sambas Serakalan telah berkembang dikalangan masyarakat Sambas dan dikemas sedemikian rupa sehingga

Tips Submit Artikel di Vivalog agar di Approve

Sudah bebeberapa artikel saya submit di vivalog , sudah beberapa kali malah, tapi tidak satu pun yang masuk dan di publish di sana. Rasanya agak frustasi juga (yang ringan saja), karena agak bertanya-tanya apa yang salah dari artikel saya. Saya pun mencari-cari apa yang salah dengan artikel yang saya submit di beberapa blog melalui google. Akhirnya karena tidak juga menemukan jawaban yang memuaskan saya melepas i-frame dari vivalog karena merasa ada ketidakadilan. Sementara saya memasang frame di blog saya, vivalog tidak menerima satupun artikel yang saya submit. Kemarin, saya mencoba kembali submit artikel di vivalog , Alhamdulillah, saya sangat bersyukur ternyata kali kemarin artikel saya bisa di approve dan di publish di vivalog. Bahkan langsung menjadi salah satu artikel populer, dan seperti penjelasan di banyak blog lainnya, visitor saya langsung meroket hingga sepuluh kali lipat. Rasanya jadi terbayar sekali saya membuat atau menyadur artikel di blog saya . Saya kemu