Skip to main content

Pantai Temajuk, Paloh

Pantai Temajok kecamatan Paloh adalah salah satu pantai terindah di Kalimantan Barat. Pantai ini terletak beberapa kilometer dari Pantai Selimpai, Paloh. Beberapa tahun yang lalu saya sempat mendatangi pantai yang terletak di desa Camar Bulan. Suasana yang jauh dari keramaian membuat pantai ini sangat cocok untuk liburan bagi Anda yang lebih senang dengan tempat yang tenang.

Menuju Pantai Temajok lewat jalur Air, bisa berangkat dari Jeruju, Setinggak, atau Pelabuhan Merbau
Pantai Temajuk dapat dicapai dengan jalur air atau jalur darat, namun sayangnya jalur darat  masih belum begitu baik, sedangkan jalur air relatif sangat memakan waktu. Namun, justru karena fasilitas transportasi yang terbatas ini membuat pantai ini tetap terjaga keasriannya.

Pantai Temajok, Menjelang Maghrib
Berjalan di pantai sambil menikmati warna langit yang selalu memiliki daya magis

Tidak seperti Pantai Pasir Panjang yang pasirnya curam dan sempit, Pantai Temajuk adalah pantai yang landai, sehingga kita dapat berjalan cukup jauh kearah laut karena airnya dangkal. Setelah berjalan beberapa puluh meter dari batas darat kita bisa menikmati terumbu karang yang cukup beragam di pantai ini. Bawalah snorkle jika Anda akan datang ke pulau ini, jika tidak punya, di Pantai Temajuk tersedia tempat penyewaan snorkle.

Beberapa menit setelah matahari terbenar di Cakrawala Pantai Temajok
Banyak teman yang sudah pernah pergi ke pantai yang konon katanya pernah dijadikan lokasi shooting film india ini. Dari banyak foto yang saya lihat, Pantai Temajuk memang selalu memiliki pemandangan yang selalu indah dan berbeda, eksklusif untuk semua orang yang pernah kesana.

Orang Kalimantan Barat yang mengaku senang jalan-jalan atau menyebut dirinya petualang sudah seharusnya menjadikan pantai ini sebagai salah satu tujuan jalan-jalan mereka.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Tomistoma Survey: Menyusuri Kapuas dan Leboyan

Danau Sentarum, adalah salah satu taman nasional Indonesia yang berlokasi di daerah perhuluan Sungai Kapuas, sungai terpanjang di Indonesia. Pertama kali saya melihat secara langsung salah satu danau terunik di dunia ini sekitar November 2015. Saat melihat secara langsung tersebut, terbersit cita-cita di benak saya untuk mengunjunginya. Allah Sang Maha Pendengar mengabulkan cita-cita saya tersebut, tidak berapa lama selang dari terbang di atas danau, saya berkesempatan membelah air danau sentarum dari atas speedboat bertenaga 30 pk. Berikut adalah cerita perjalanan tersebut. Pemandangan Danau Sentarum dari Bukit Tekenang Perjalanan dimulai dari Pontianak dengan anggota terdiri dari Imanul Huda, Hari Prayogo dan Janiarto Paradise. Kami berkumpul di pool Damri Pontianak. Seperti jadwal biasanya, bus berangkat pada pukul 19.00 menuju Sintang. Perjalanan malam hanya menyajikan pemandangan gelapnya tepian jalan yang hanya kadang-kadang berhias lampu rumah masyarakat. Sisanya hanya sem...

Mie Ayam Keraton, Kemang

Saya sudah beberapa kali dengar tentang Kemang sebagai pusat kuliner Jakarta, hal ini langsung saya buktikan sendiri saat pertama kali datang ke Kemang. Kunjungan pertama saya adalah ke restoran Locarasa yang menyajikan resep-resep makanan bule dengan cita rasa Indonesia. Tapi kali ini saya tidak membahas tentang Lokarasa, kali ini saya ingin berbagi tentang kuliner kaki lima di sekitar kemang. Kuliner ini berada di pertigaaan jalan tidak jauh dari Favehotel Kemang (sekitar 25 meter). Di pojok kuliner ini terdapat beberapa gerobak makanan yang beranekaragam, ada yang menjual martabak manis, warteg, jus buah, kopi, dan mie ayam. Sebagai penggemar masakan mie, saya tergoda untuk merasai mie ayam di pojok kuliner kemang tersebut. Mie ayam keraton, demikian tag line yang tertulis di bagian depan gerobak tersebut. Nama yang menjanjikan, mungkin abang penjualnya punya resep mie ayam dari keraton. Setelah memesan, tidak butuh waktu lama bagi mas penjualnya untuk menghadirkan mie ayam kerat...

Kesegaran Kecombrang di Heart of Borneo

Jauh dari arus kendaraan yang mengental di banyak titik, hiruk pikuk pasar laksana sarang lebah. Salah satu wilayah kerja saya berada di kawasan jantung Kalimantan, atau sering disebut sebagai Heart of Borneo. Seperti pada kegiatan-kegiatan sebelumnya di desa Tanjung, pagi kami disambut pemandangan bentangan Bukit Belang yang kadang bersih dan kadang berhias kabut putih.  Sarapan pagi bukan hal yang umum di desa Tanjung, namun berhubung ada tamu, empunya rumah memasak pagi-pagi untuk menghibur kami. Sebenarnya saya sendiri merasa sungkan, tapi lebih baik sungkan daripada sakit, kan? Disamping nasi dan lauknya, pagi itu perhatian saya tersita oleh sayuran berwarna merah mirip bunga yang dicincan. Ternyata sayur yang saya lihat itu memang bunga yang dicincang bersama tangkai tanamannya. Setelah menanyakan dan tahu nama tanamannya, saya langsung mencobanya. Pada kunyahan pertama, saya langsung menyukai sayuran tersebut. Antara pedas, segar dan wangi. Rasa yang membuat saya ketagihan...