Penampakan Bakso Kabayan Babakan Tengah, Dramaga, Bogor |
Motor dinyalakan, kami keluar dari lingkungan kampus dengan memutar, karena tidak ada jalan tembus. Akhirnya kami menemukan sebuah warung Bakso. Langsung memesan ke mbak penjaganya yang sedang menyiapkan semangkuk bakso dengan wajah tegang. "Bakso uratnya dua mbak", dinda memesan ke mbaknya. Tidak sampai satu menit dibelakang kami datang dua orang wanita (sepertinya mahasiswa) memesan juga. Kami duduk di kursi meja paling depan, saya melihat ke arah televisi yang acara-acaranya semakin memprihatinkan.
Beberapa lama menunggu, si mbak "koki" bakso tadi berjalan membawa dua mangkok bakso, tapi dia melewatkan kami. What??? Ternyata dua mangkok bakso tadi diberikannya kepada dua orang wanita yang belakangan datang dari kami tadi. Yang lebih bikin "ngesak", dia singgah di samping dinda kemudian bertanya..
"Mbaknya mau pesan apa?",
What!!!
"Tadi kami udah pesan, kami duluan tadi yang pesan!", dengan perasaan kesal yang tidak ingin ditunjukkan karena saya berusaha untuk tetap ramah kepada penjual.. :P
"Oh iya", maaf kak.
Wajahnya yang semula tegang berubah menjadi senyum untuk meminta maaf. Untunglah dia tersenyum, kalau tidak dia tidak akan mendapatkan keramahan dari dinda yang pastinya naik darah juga.
Gimana lagi, kami harus bersabar, nasi sudah menjadi bakso... #sejakkapan?
Tidak lama waktu yang dibutuhkan si mbak tadi untuk menyiapkan bakso kami, tapi sayangnya, tidak ada mie kuning yang tersisa. Pasrah!
Selamat makan!
Alhamdulillah, kesabaran kami berbuah bakso (tetap bayar). Rasa kuahnya sungguh menggoyang lidah dan membuatnya menari. Nyam.... Rasanya kerinduan kami kepada bakso selama beberapa bulan kemarin terobati. Rasanya sangat familiar dengan lidah kami. Rasa daging sapinya masih cukup kuat di bola bakso tersebut, dua bola bakso kecil, dan satu bola besar seukuran kepalan tangan bayi berumur kurang dari setahun.
Kuahnya terasa segar dan gurih, racikan bumbu kuahnya menurut saya benar-benar pas. Tambahkan sambal, emmm... walaupun ada extra time saat menunggu karena kesalahan mbak "koki"nya, kami anggap dia hanya khilaf. Kami tidak jera kesana, karena rasanya memang "memukau" (cam ye ye j).
Oke, saya kasih tahu nama warung baksonya, namanya adalah Mie Bakso dan Mie Ayam Kabayan. Letaknya di Jalan Bateng (IPB Darmaga). Satu kekurangan bakso Kabayan adalah porsinya yang menurut saya jauh dari cukup untuk membuat perut hampi kenyang. Jadi kami datang ke bakso ini hanya sekali-kali, kalau sudah benar-benar kebelet. Biar dompet nggak cepet kempes.
Demikianlah liputan apa adanya ini saya buat, semoga bermanfaat untuk diri saya pribadi dan bagi orang yang lain yang sudah membuang waktunya untuk membaca ini. Terimakasih.
Baca juga:
Nasi Bakar Ayam, Kantin Plasma IPB
Lumpia Basah Babakan Raya IPB Dramaga
Udang Bakar Warung Raos Babakan Raya IPB Dramaga
Comments
Post a Comment