"Lumpia, Lumpia, Lumpia Basah, istimewa isi daging rusa..." Itu adalah potongan lirik dari salah satu lagu yang menurut saya paling menghibur yang pernah saya dengar, lagu dari Project Pop yang dirilis pada tahun 1996. Dari lagu itulah pertama kali saya mendengar makanan yang namanya Lumpia Basah. Tahu nama tapi tak tahu rupa. Tinggal di Bogor sejak 2011, saya sama sekali tidak pernah tahu rupa dari Lumpia Basah hingga lewat dari pertengahan tahun 2014 ini.
Pertama kali saya makan Lumpia Basah berawal dari perkataan Dinda tentang kami yang sudah bertahun-tahun tinggal di Bogor, tapi tidak pernah merasakan berbagai jenis makanan yang ada di kota ini. Pada suatu hari saat akan makan gado-gado di jalan Babakan Raya, Dramaga, Dinda melihat seorang anak laki-laki sekitar umur SMP sedang membuat memasak makanan yang asing menurut saya. Dinda meminta izin kepada saya untuk mencobanya, saya langsung saja mengangguk setuju. Sejak saat itu, setelah mengunyah Lumpia Basah di mulut kami, kami menyadari kami telah jatuh cinta lagi. Jatuh cinta pada lumpia basah. Rasanya manis-manis gurih dan teksturnya lembut namun renyah.
Lumpia Basah, Babakan Raya, IPB Dramaga |
Setelah merasakannya pertama kali kami sering sekali membelinya , FYI jika Anda mahasiswa baru di IPB Bogor, Lumpia Basah bisa Anda temukan di Bara tidak jauh dari Berlin. Tepat di depan warnet di samping Alfamidy Bara. Harga satu porsinya adalah IDR 6000. Hampir setiap kali melihat atau membeli Lumpia Basah di Bara, gerobak Lumpiah Basah tersebut selalu ramai dikelilingi pelanggannya, pagi, siang, atau sore.
Sebagai makanan jajanan, Lumpia Basah termasuk jajanan yang sehat. Bahan-bahan dasarnya sederhana, segar, dan dimasak langsung didepan orang yang akan membelinya. Karena seringnya membeli Lumpia Basah, saya berpikir sepertinya kami terlalu boros. Karena itu saya putuskan untuk membuat sendiri Lumpia Basa dirumah kontrakan kami.
Berkali-kali makan dan melihat penjualnya membuat, kami yakin kami tahu dengan bahan apa saja yang digunakan untuk membuat lumpia basah. Bahan-bahan tersebut terdiri dari telur, toge (kecambah), bengkoang, gula merah, tepung kanji, kulit lumpia, minyak goreng, garam dan vetsin secukupnya, dan bumbu berbentuk seperti bubur bening kehijauan. Sejak awal melihat bumbu tersebut saya berpikir itu adalah bumbu rahasia, namun setelah browsing di Internet, baru saya mengetahui bubur kehijauan tersebut adalah bawang putih yang di tumbuk hancur.
Setelah berkali-kali memerhatikan cara memasak lumpia basah dari penjualnya, kami pun kemudian mencobanya dirumah. Setelah bahan-bahan yang diperlukan dibeli, dimulailah proyek pertama kami membuat lumpia basah untuk dua porsi.
Persiapan Membuat Lumpia Basah
- Tumbuk halus bawang putih,
- Iris kecil bengkoang seukuran empat batang korek api, rebus dengan gula merah secukupnya hingga tampak merah dan meresap.Tiriskan.
- Rebus tepung kanji dengan gula merah hingga berbentuk seperti lem berwarna merah. Catatan: cairkan dulu kedua bahan dan campurkan, baru panaskan diatas kompor. Jangan dicampur dalam keadaan panas.
Proses pembuatan Lumpia Basah:
- Dua butir telur digoreng dan dibuat orak arik sambil tambahkan garam sesuai selera,
- Masukkan toge kira-kira empat genggam tangan dewasa, panaskan dengan api sedang, tambahkan garam sesuai selera,
- Masukkan bengkoang yang telah direbus dengan gula merah, panaskan dengan api sedang,
- Tambahkan cabe untuk perasa pedas sesuai selera.
- Ambil bubur tepung kanji sebanyak satu sendok makan dan ulaskan diatas kulit lumpia.
- Tempatkan isi lumpia (toge, bengkoang dsb) di atas kulit lumpia, bungkus.
- Siap disantap.
Kali pertama kami membuat lumpia ini, kami kurang berhasil. Bubur tepung kanji tidak jadi karena larutan gula merah dan tepung kanji dicampur saat panas, dan ternyata kami lupa membeli kulit lumpianya.. :p. Tapi kami tidak menyerah, kami terus mencobanya berkali-kali. Rasanya lumpia basah yang kami buat lumayan enak... :D
Kayaknya enak, tapi kok gak ada pelengkap bumbu kacangnya yah, atau emang gitu?
ReplyDeleteenaknya pakai banget mbak.. :)
Deletesetahu saya emang gitu aja mbak, nggak pakai bumbu kacang, mungkin yang pakai bumbu kacang itu lumpia versi semarang...