Skip to main content

The Departed, Film Penuh Ketegangan

"When I was your age they would say we can become cops, or criminals. Today, what I'm saying to you is this: when you're facing a loaded gun, what's the difference?" Frank Costello.

Polisi yang menyamar menjadi kriminil (penjahat), rasanya sudah sering kita dengar, tapi kalau kriminal menyamar menjadi polisi? Mungkin jarang kita dengar, tapi saya yakin banyak yang semacam ini, utamanya kriminal dalam bentuk korupsi. The Departed (2006) adalah film yang menceritakan tentang dua karakter seperti yang saya sebut tadi, ada polisi yang menyamar menjadi penjahat, dan ada penjahat yang menyamar menjadi polisi.

Dua karakter tadi adalah Billy Costigan si polisi yang menyamar mejadi penjahat (Leonardo di Caprio) dan Colin Sullivan si penjahat yang menyamar menjadi polisi. Film ini adalah remake versi Hollywood dari film Infernal Affair buatan Hongkong yang di mainkan oleh Andy Lau dan Tony Leung. Saya sendiri belum pernah menonton Infernal Affair, jadi saya hanya akan membahas The Departed.

Kisah penuh pengkhianatan ini berawal dari Frank Costello (Jack Nicholson) yang mengangkat Colin Sullivan sebagai anak. Frank adalah seorang kepala gangster di kota Boston yang sangat cerdas dan bengis, menurut saya karakter ini sangat menyeramkan. Frank menyekolahkan Colin hingga dewasa dan menjadi salah satu lulusan terbaik akademi kepolisian. Selanjutnya, Colin menjadi tangan Frank di Kepolisian yang menjadi pembocor rahasia kepolisian sehingga bisnis Frank bisa berjalan tanpa gangguan berarti dari polisi.

Disisi kepolisian, Captain Queenan (Martin Sheen) menyusupkan Billy ke organisasi Costello. Billy dan Colin menjalankan peran mereka dengan baik hingga polisi dan gangster menyadari ada penyusup di antara masing-masing mereka. Kedua penyusup ini pun berlomba-lomba dengan mempertaruhkan nyawa untuk mengetahui lebih dulu identitas masing-masing. Bagaimana akhir dari cerita ini? Silahkan alami sendiri ketegangan dari film ini.

Menurut saya film ini sangat berbeda dengan film-film action yang lain yang pernah saya tonton sebelumya. Film ini memiliki jalan cerita yang lebih realistis, tidak banyak pembicaraan kecuali memang penting. Jika Anda menontonnya, Anda akan paham maksud saya. Misalnya saat satu karakter sedang menghadapi senjata yang berisi, pelatuk lancusng ditarik tanpa bicara-bicara yang tidak berguna.

Jalan cerita terasa sangat cerdas dan menegangkan, masing-masing pemain menunjukkan permainan karakter dengan sangat baik. Hal ini tidak mengherankan karena pemain-pemainnya memang bukan yang biasa, di Caprio, Damon, Nicholson dan lainnya memang dikenal memiliki kempuan akting yang tinggi.

Ketegangan dalam film ini berlangsung terus menerus sejak masing-masing kelompok menyadari ada penyusup. Akhir dari kedua orang dan kedua kelompok tersebut sangat tidak terduga, dan menurut saya sangat realistis. Karena itu film ini sangat saya sarankan untuk penggemar film action dan thriller.
IMDb 8.5/10.

Comments

Popular posts from this blog

Horor Kampus IPB Baranangsiang

Kota Bogor memiliki banyak objek wisata yang menarik, salah satunya adalah bangunan kampus IPB Dramaga yang berada di tengah-tengah kota bogor, seberang jalan Kebun Raya Bogor. Sebagian area kampus ini sekarang telah menjadi bangunan yang kita kenal sebagai Mall Botani Square, Alhamdulillah pemerintah kota Bogor bersama pejabat-pejabat di Institut Pertanian Bogor telah menetapkan bangunan Kampus IPB Baranangsiang tersebut sebagai sebuah situs cagar budaya. Kampus IPB Baranangsiang tampak depan Sebagai salah satu bangunan tertua di kota Bogor, kampus IPB Baranangsiang memiliki banyak kisah Urban Legend. Beberapa yang paling terkenal adalah kisah tentang dosen misterius dan elevator tua. Kisah tentang dosen misterius saya dengar dari salah satu teman  sekelas saya di Pascasarjana ARL, beliau mendapatkan cerita itu dari seorang kakak tingkatnya. Jadi saya juga tidak mendapatkan langsung dari yang mengalaminya sendiri. Menurut cerita teman saya tersebut, pada suatu malam (kuliah

Tips Submit Artikel di Vivalog agar di Approve

Sudah bebeberapa artikel saya submit di vivalog , sudah beberapa kali malah, tapi tidak satu pun yang masuk dan di publish di sana. Rasanya agak frustasi juga (yang ringan saja), karena agak bertanya-tanya apa yang salah dari artikel saya. Saya pun mencari-cari apa yang salah dengan artikel yang saya submit di beberapa blog melalui google. Akhirnya karena tidak juga menemukan jawaban yang memuaskan saya melepas i-frame dari vivalog karena merasa ada ketidakadilan. Sementara saya memasang frame di blog saya, vivalog tidak menerima satupun artikel yang saya submit. Kemarin, saya mencoba kembali submit artikel di vivalog , Alhamdulillah, saya sangat bersyukur ternyata kali kemarin artikel saya bisa di approve dan di publish di vivalog. Bahkan langsung menjadi salah satu artikel populer, dan seperti penjelasan di banyak blog lainnya, visitor saya langsung meroket hingga sepuluh kali lipat. Rasanya jadi terbayar sekali saya membuat atau menyadur artikel di blog saya . Saya kemu

Serakalan - Budaya Masyarakat Melayu Sambas

Bagi masyarakat Sambas, Serakalan adalah kata yang sangat familiar. Serakalan adalah salah satu bagian dari kebudayaan masyarakat Sambas, namun juga dikenal oleh beberapa masyarakat Islam lain di Indonesia. Kebudayaan ini masuk bersamaan dengan kedatangan Islam ke Indonesia. Beberapa waktu yang lalu dalam kunjungan saya ke Sambas sempat mengikuti acara Serakalan yang dilakukan di rumah salah satu keluarga jauh. Berada di tengah-tengah acara Serakalan tersebut benar-benar pengalaman baru bagi saya. Bersyukur juga budaya melayu ini masih dipertahankan masyarakat Sambas. Pada awalnya Serakalan merupakan wujud ekspresi ta’dzim yang berhubungan dengan peristiwa kedatangan Rasulullah hijrah di Madinah. Serakalan berisi syair-syair Pujian kepada Allah dan Rasul-Nya. Dalam istilah lain, ritual ini dapat pula disebut dengan Marhabanan atau “debaan” (Maulid Ad-Diba’iy). Pembaca Serekalan - Sambas Serakalan telah berkembang dikalangan masyarakat Sambas dan dikemas sedemikian rupa sehingga