Suatu maghrib saat baru sampai di halaman rumah dari kelayapan di Kota Khatulistiwa, saya mendengar kegaduhan di teras samping rumah. Suaranya seperti suara pintu yang digaruk-garuk dan dipukul-pukul dengan heboh.Maghrib-maghrib, dalam kondisi cahaya redup dan jalanan komplek yang agak sepi, pikiran saya langsung was-was. Jangan-jangan... jangan-jangan ada zombie yang ingin mencoba masuk ke dalam rumah.
Dengan menepikan sementara rasa was-was, saya langsung mendatangi TKP, dan ternyata ada seekor burung yang sedang kalang-kabut berusaha menerobos pintu samping rumah yang tertutup.. saya serius... burung tersebut menabrak-nabrak pintu, mencakar (alias menggaruk) dan mematuk-matuk daun pintu rumah tersebut. Tersangkanya seperti gambar diatas.
Kasihan melihatnya ketakutan, saya mengamankannya. Meskipun beberapa kali di patuk dengan paruhnya yang panjang dan runcing, saya tetap tabah dan membawanya kedalam rumah. Bisa jadi dia jadi lebih ketakutan, tapi daripada dia menjadi incaran kucing liar. Didalam rumah kami mengambil beberapa gambarnya sekedar untuk kenangan dan barangkali fotonya akan bermanfaat suatu saat nanti.
Setelah mengambil beberapa gambar baru saya menyadari ternyata pangkal paruhnya terluka, apakah karena menabrak-nabrak pintu lalu dia terluka atau karena sebab lain sebelum mendatangi pintu tesrsebut kami tidak tahu, kami hanya bisa prihatin.
Dari penampakannya, saya pikir burung tersebut adalah burung air yang liar. Karena itu, setelah meeting beberapa menit, kami memutuskan untuk melepaskan burung tersebut. Saya membawanya ke Arboretum Fahutan Untan, Begitu sampai saya lebaskan dari pegangan dan dia langsung terbang seperti pesawat yang lepas landas.
Ada satu catatan disini, bahwa, sepertinya burung itu sedang kehilangan orientasi. Habitat yang terus terdegradasi membuat mereka semakin terdesak, kehilangan tempat bersarang, mencari makan dan bermain. Dengan ini, saya mengajak saudara-saudara pembaca yang budiman, juga yang tidak budiman, mari kita jaga lingkungan kita. Tanamlah setidaknya satu pohon di halaman rumah. Pohon itu bisa menjadi tempat bagi burung liar bermain. Berbagilah, tidak hanya kepada sesama manusia, tetapi juga kepada sesama makhluk Allah.
Burung Air yang Kehilangan Arah |
Kasihan melihatnya ketakutan, saya mengamankannya. Meskipun beberapa kali di patuk dengan paruhnya yang panjang dan runcing, saya tetap tabah dan membawanya kedalam rumah. Bisa jadi dia jadi lebih ketakutan, tapi daripada dia menjadi incaran kucing liar. Didalam rumah kami mengambil beberapa gambarnya sekedar untuk kenangan dan barangkali fotonya akan bermanfaat suatu saat nanti.
Setelah mengambil beberapa gambar baru saya menyadari ternyata pangkal paruhnya terluka, apakah karena menabrak-nabrak pintu lalu dia terluka atau karena sebab lain sebelum mendatangi pintu tesrsebut kami tidak tahu, kami hanya bisa prihatin.
Dari penampakannya, saya pikir burung tersebut adalah burung air yang liar. Karena itu, setelah meeting beberapa menit, kami memutuskan untuk melepaskan burung tersebut. Saya membawanya ke Arboretum Fahutan Untan, Begitu sampai saya lebaskan dari pegangan dan dia langsung terbang seperti pesawat yang lepas landas.
Ada satu catatan disini, bahwa, sepertinya burung itu sedang kehilangan orientasi. Habitat yang terus terdegradasi membuat mereka semakin terdesak, kehilangan tempat bersarang, mencari makan dan bermain. Dengan ini, saya mengajak saudara-saudara pembaca yang budiman, juga yang tidak budiman, mari kita jaga lingkungan kita. Tanamlah setidaknya satu pohon di halaman rumah. Pohon itu bisa menjadi tempat bagi burung liar bermain. Berbagilah, tidak hanya kepada sesama manusia, tetapi juga kepada sesama makhluk Allah.
akhirnya ketahuan ga mas apa penyebab burung tadi ketakutan? :-) saya belum pernah ke pontianak, apa disana pohon makin jarang?
ReplyDeletenggak ketahuan mas... saya pikir mungkin ada yang menyakitinya sehingga paruhnya terluka... karena itu dia ketakutan... di pontianak pohon nggak terlalu banyak mas, juga ngga besar-besar, tapi masih cukuplah untuk membersihkan polusi... silahkan berkunjung ke pontianak mas... makasih udah singgah di mari... :)
DeleteMudah-mudahan burungnye dah beranak pinak di arboretum fahutan y da... :D Nice share. Btw, zombie nye tu ade di laptop Mama', da, ditembak tanaman kacang, jadi ndak bise ngejar burung.. hehe
ReplyDeleteAamiin... jangan-jangan burungnye mau makan kacang yang ditembakkan ke zombienye... :?
Delete