Pengertian dan Sejarah
Mountaineering, mungkin istilah yang belum cukup populer dibandingkan dengan hiking dan tracking. Mountaineering adalah sebuah olah raga yang mengkombinasikan panjat tebing dan pendakian gunung. Olah raga ini dapat dilakukan di medan yang datar, area berbatu, atau gunung es. Olah raga ini dilakukan dengan mengkombinasikan berbagai macam teknik dan membutuhkan kemampuan tingkat tinggi. Olah raga ini telah berkembang sejak lama diberbagai belahan dunia.Aktifitas Mountarineering (Jeff P/Flickr) |
Bahaya dalam Kegiatan Mountaineering
Mountaineering termasuk olah raga yang memiliki banyak bahaya, secara garis besar, ada tiga jenis bahaya yang mengintai seorang Mountaineer, yaitu: cuaca, jatuh, dan longsoran.Cuaca adalah bahaya yang paling besar dalam dunia mountaineering, termasuk dalam bahaya cuaca adalah badai, dingin dan kabut. Badai membuat pergerakan menjadi sulit, dingin bisa memicu hipotermia, sedangkan kabut membuat pendaki bisa kehilangan orientasi dan dapat menyebabkan pendaki tersesat atau jatuh. Di Indonesia, cuaca menjadi jauh lebih berbahaya jika pendakian dilakukan pada musim penghujan, walaupun tidak menutup kemungkinan cuaca pada musim kering juga berbahaya.
Di kawasan pegunungan dengan kemiringan yang relatif terjal, longsor adalah kejadian yang biasa. Hal ini sangat berbahaya untuk aktifitas pendakian, dalam kegiatan mountaineering longsor dapat terjadi dalam bentuk longsor bebatuan, tanah, salju, bahkan perlengkapan yang jatuh bisa menjadi sangat berbahaya.
Jatuh dalam pendakian gunung bisa jadi disebabkan oleh terhalangnya pandangan karena kabut, atau karena longsor. Jatuh dapat menyebabkan cedera yang signifikan karena kawasan pegunungan umumnya memiliki jurang-jurang yang relatif dalam. Dibandingkan dengan penyebab lainnya, kecelakaan mountaineering akibat peralatan relatif jarang terjadi.
Comments
Post a Comment