Selama kuliah di IPB, sudah beberapa kantin yang saya dan dinda kunjungi untuk mencoba kulinernya. Salah satu yang berkesan adalah kantin Plasma IPB. Saat ada mata kuliah yang kami ambil dari FEMA, saya, dinda dan dua orang teman kami sering makan siang di kantin FEMA yang bernama kantin Plasma.
Belakangan saya dan dinda sering ke kantin Plasma lagi sejak seorang teman menyebut satu makanan yang dia makan di Kantin Plasma. Makanan tersebut sama sekali tidak pernah saya dan dinda dengar sebelumnya, rekan sekalian tentu tahu makanannya, seperti tertulis di judul tulisan ini, ia adalah Garang Asem. Dari namanya, kami perkirakan Garang Asem adalah makanan khas dari Jawa, rasanya mungkin pedas dan asam.
Karena bertepatan dengan waktu makan siang dan kami belum makan siang, kami langsung ke kantin plasma, tapi apa yang terjadi, Garang Asemnya sudah habis. Akhirnya kami mencoba menu lainnya, namun penaran masih melanda hati. Beberapa hari kemudian kami datang lagi untuk berburu Garang Asem. Alhamdulillah, kalau rezeki tidak kemana. Kami coba menu yang masih asing bagi kami ini.
Sebuah piring biasa dengan makanan dalam bungkusan daun pisang telah hadir di meja kami. Saya suka sekali masakan yang disajikan dalam bungkus pisang, karena aroma dari daun pisang itu bisa terserap ke makanan dan menjadikannya lebih sedap. Mungkin karena bawaan dari masakan ibu dirumah juga yang sering masak dengan bungkus pisang.
Bungkus pisang terbuka, nampaklah irisan-irisan tomat, bawang dan cabai yang bercampur dengan daging ayam dan rendaman kuah bersantan. Langsung saja kami nikmati sajian tersebut dengan berteman nasi putih di sampingnya. Bagaimana rasanya?
Kuah santan Garang Asem di Plasma ini tidak terlalu kental (dari beberapa blog yang saya baca, kuah Garang Asem ada yang kental). Kuah garang asemnya terasa segar walaupun bersantan, rasanya juga berpadu dengan aroma daun pisang yang.. emm... maknyos lah pokoknya. Rasa asam datang dari irisan tomat yang sangat banyak. Kata orang-orang, tomat yang banyak ini bisa bikin sehat karena tomat banyak mengandung antioksidan. Karena itu menurut saya Garang Asem ini termasuk makanan sehat. :D
Bagaimana tingkat kegarangannya? Cabai yang digunakan garang asem ini adalah cabai rawit hijau dan sedikit cabai rawit merah dan orange. Jadinya rasanya kurang pedas, namun segar. Bagian utama sajian ini tentu saja adalah ayamnya. Potongan daging ayam Garang Asem nampak pucat karena tidak menggunakan bumbu yang berwarna kuat dan minyak. Rasa ayamnya original ayam yang diberi garam yang berpadu dengan asam dan sedikit pedas dari cabainya, tapi tetap maknyos.
Overall... Garang Asem kantin Plasma IPB menurut saya recomended buat dicobain. Kombinasi bahan-bahannya terasa segar dan ringan, nikmat sekali kalau dimakan siang hari. Tapi kalau malam, mungkin perlu dibuat lebih garang untuk menghangatkan suasana. Sayangnya, kantin plasma hanya buka sampai sekitar pukul dua atau tiga sore.
Itulah sedikit cerita saya tentang Garang Asem, di kantin Plasma IPB masih banyak pilihan menu lainnya yang patut dicoba, salah satunya adalah Nasi Bakar Ayam Goreng. Menu ini juga sangat maknyos, patut sekali untuk dicoba. Huph... sekian dari saya. Terimakasih sudah menginvestasikan waktunya untuk membaca ini sampai habis. Salam.
Belakangan saya dan dinda sering ke kantin Plasma lagi sejak seorang teman menyebut satu makanan yang dia makan di Kantin Plasma. Makanan tersebut sama sekali tidak pernah saya dan dinda dengar sebelumnya, rekan sekalian tentu tahu makanannya, seperti tertulis di judul tulisan ini, ia adalah Garang Asem. Dari namanya, kami perkirakan Garang Asem adalah makanan khas dari Jawa, rasanya mungkin pedas dan asam.
Garang Asem Ayam Kantin Plasma IPB Dramaga |
Karena bertepatan dengan waktu makan siang dan kami belum makan siang, kami langsung ke kantin plasma, tapi apa yang terjadi, Garang Asemnya sudah habis. Akhirnya kami mencoba menu lainnya, namun penaran masih melanda hati. Beberapa hari kemudian kami datang lagi untuk berburu Garang Asem. Alhamdulillah, kalau rezeki tidak kemana. Kami coba menu yang masih asing bagi kami ini.
Sebuah piring biasa dengan makanan dalam bungkusan daun pisang telah hadir di meja kami. Saya suka sekali masakan yang disajikan dalam bungkus pisang, karena aroma dari daun pisang itu bisa terserap ke makanan dan menjadikannya lebih sedap. Mungkin karena bawaan dari masakan ibu dirumah juga yang sering masak dengan bungkus pisang.
Bungkus pisang terbuka, nampaklah irisan-irisan tomat, bawang dan cabai yang bercampur dengan daging ayam dan rendaman kuah bersantan. Langsung saja kami nikmati sajian tersebut dengan berteman nasi putih di sampingnya. Bagaimana rasanya?
Kuah santan Garang Asem di Plasma ini tidak terlalu kental (dari beberapa blog yang saya baca, kuah Garang Asem ada yang kental). Kuah garang asemnya terasa segar walaupun bersantan, rasanya juga berpadu dengan aroma daun pisang yang.. emm... maknyos lah pokoknya. Rasa asam datang dari irisan tomat yang sangat banyak. Kata orang-orang, tomat yang banyak ini bisa bikin sehat karena tomat banyak mengandung antioksidan. Karena itu menurut saya Garang Asem ini termasuk makanan sehat. :D
Bagaimana tingkat kegarangannya? Cabai yang digunakan garang asem ini adalah cabai rawit hijau dan sedikit cabai rawit merah dan orange. Jadinya rasanya kurang pedas, namun segar. Bagian utama sajian ini tentu saja adalah ayamnya. Potongan daging ayam Garang Asem nampak pucat karena tidak menggunakan bumbu yang berwarna kuat dan minyak. Rasa ayamnya original ayam yang diberi garam yang berpadu dengan asam dan sedikit pedas dari cabainya, tapi tetap maknyos.
Overall... Garang Asem kantin Plasma IPB menurut saya recomended buat dicobain. Kombinasi bahan-bahannya terasa segar dan ringan, nikmat sekali kalau dimakan siang hari. Tapi kalau malam, mungkin perlu dibuat lebih garang untuk menghangatkan suasana. Sayangnya, kantin plasma hanya buka sampai sekitar pukul dua atau tiga sore.
Itulah sedikit cerita saya tentang Garang Asem, di kantin Plasma IPB masih banyak pilihan menu lainnya yang patut dicoba, salah satunya adalah Nasi Bakar Ayam Goreng. Menu ini juga sangat maknyos, patut sekali untuk dicoba. Huph... sekian dari saya. Terimakasih sudah menginvestasikan waktunya untuk membaca ini sampai habis. Salam.
Garang asemnye segar ye da... ^^ alhamdulillah
ReplyDeleteseger-seger nyam nyam... Alhamdulillah... :D
DeletePerlu coba, tapi kejauhan lah-___-
ReplyDeletekalau kejauhan... bikin sendiri aja mas.... :D atau coba di warung terdekat yang menyediakan garang asem...
Delete