Skip to main content

Latihan Grasstrack Sirkuit Lokajaya Boyan Tanjung

sirkuit lokajaya boyan tanjung
Para Pembalap siap beraksi
Sekitar pukul 14.30 kami berangkat dari Nanga Sangan menuju Mujan (pusat kecamatan Boyan Tanjung) menggunakan Hillux pak Sekdes. Tentu saja perjalanan ini jauh lebih santai, karena saya duduk diatas jok yang sangat empuk, batu-batu dijalan tidak terlalu terasa. Setelah mengantar belian pak Camat, pak Sekdes mengambil trail miliknya yang dititipkan di sebuah bengkel. Selanjutnya kami meluncur ke sirkuit yang letaknya ke arah barat dari simpang boyan.

Lokasi sirkuit grasstrack boyan Tanjung bernama Sirkuti Lokajaya, berada sekitar 300 meter dari jalan raya. Untuk menuju sirkuit tersebut kita akan melalui jalan perkerasan tanah merah melewati perkebunan karet masyarakat. Saat kami tiba di jalan masuk sirkuit, puluhan motor berjejer di tepi jalan dan menjadikan jalan masuk tersebut sempit. Mobil pak Sekdes yang saya tumpangi kesulitan untuk masuk, sehingga kami harus meminggirkan motor-motor tersebut untuk bisa lewat.

Sampai di tepi lapangan sirkuit, sudah banyak sekali orang-orang berdatangan untuk menonton sesi latihan grasstrack tersebut. Mereka berjejer di tepi sirkuit diatas gundukan yang lumayan tinggi, dari gundukan tersebut kita bisa melihat hampir seluruh bagian sirkuit. Motor balap pak Sekdes diturunkan, tapi beliau sendiri tidak ikut latihan karena kakinya sedang sakit akibat jatuh saat latihan minggu lalu. Saya sendiri langsung naik ke tempat para penonton berada untuk mengambil beberapa gambar.

Sirkuit Lokajaya tampak tidak terlalu luas, namun tracknya yang banyak kelokan-kelokan menjadikannya cukup panjang. Di sirkuit inilah para pembalap motocross Boyan Tanjung melatih kemampuannya. Menurut pak Sekdes, beberapa orang temannya relatif sering mengikuti lomba-lomba motocross yang sepertinya rutin diadakan setiap tahun di Kalimantan Barat. Beliau sendiri hanya menggiati olah raga ini sebagai hobi, bukan untuk mengikuti kejuaraan-kejuaraan.



Jumping
Para penonton latihan grasstrack ini ternyata tidak sedikit menurut saya, tidak hanya laki-laki, warga yang perempuan juga banyak yang menonton. Bahkan ibu-ibu yang mungkin sudah punya cucu juga tidak ketinggalan ikut menyaksikan. Ada juga anak-anak berseragam pramuka yang mungkin baru selesai latihan di sekolahnya langsung datang ke sirkuit untuk menonton atraksi mingguan ini. Dan, ada juga cewe-cewe KW yang ikut menonton.

Para penonton grasstrack

Ibu-ibu tidak ketinggalan menonton
Para pembalap bergantian memacu motornya melintasi track tanah merah dan putih (bekas hutan kerangas). Ada juga sesi beramai-ramai di track, namun nampak bukan untuk berlomba, hanya untuk latihan saja. Beberapa orang yang memegang kamera sibuk mengambil gambar, termasuk saya sendiri. Sebagian Para penonton tampak serius mengikuti motor-motor trail modivan tersebut melaju dan meliuk di atas tanah merah berdebu. Setelah rombongan pembalap kembali ke area start dan finish, seorang tukang ikan dengan motor yang membawa kotak styrofom di atas jok belakang motornya masuk ke sirkuit dan menjajalnya. Sebagian penonton tertawa, namun ada juga yang mencibir.... "nyari sensasi jak orang tu". Menurut saya, bagaimanapun penjual ikan tersebut berhasil memberikan sedikit hiburan untuk semua orang menonton.

Tukang ikan tidak ketinggalan ikut menjajal sirkuit
Sirkuit segera menjadi sepi setelah motor-motor di naikkan ke atas mobil yang membawanya tadi. Para penonton berjalan kaki menuju motor-motor mereka yang diparkir di depan tadi. Begitupun saya dan pak Sekdes, segera kembali ke Nanga Sangan.

Comments

  1. Keren gak ye da, macam lahan terbuka komunitas gitu, ye... cewe kawe nye ngape ndak ikut dipoto, da? Wkwkwk... btw degel gak tukang ikan tu ye, eksis. :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. ndak berani dx... ngeliatnye jak takut2... ape agik motonye.... hehe....

      Delete
    2. Cewek KW itu apa sih mas?
      Ko itu mas nya ga ikut nyobain naik trail nya?
      Itu tukang ikannya keren amat mas, tapi kasian sm ikan2nya, pasti pada pusing deh itu hahahahaha

      Delete
    3. KW berarti tidak original yok.... :)
      saya ngtrailnya pakai motor biasa di jalan kampung yok, sensasinya seru juga... lupa saya ngambil gambar jalanannya.... kamu main2lah ke kalbar io, ntar saya temenin blusukan ke kampung2 di pedalaman... hehe...
      mungkin ikan dalam kardusnya berasa dugem... hehe..

      Delete
  2. pasti memacu adrenalin walau hanya nonton saja

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Tomistoma Survey: Menyusuri Kapuas dan Leboyan

Danau Sentarum, adalah salah satu taman nasional Indonesia yang berlokasi di daerah perhuluan Sungai Kapuas, sungai terpanjang di Indonesia. Pertama kali saya melihat secara langsung salah satu danau terunik di dunia ini sekitar November 2015. Saat melihat secara langsung tersebut, terbersit cita-cita di benak saya untuk mengunjunginya. Allah Sang Maha Pendengar mengabulkan cita-cita saya tersebut, tidak berapa lama selang dari terbang di atas danau, saya berkesempatan membelah air danau sentarum dari atas speedboat bertenaga 30 pk. Berikut adalah cerita perjalanan tersebut. Pemandangan Danau Sentarum dari Bukit Tekenang Perjalanan dimulai dari Pontianak dengan anggota terdiri dari Imanul Huda, Hari Prayogo dan Janiarto Paradise. Kami berkumpul di pool Damri Pontianak. Seperti jadwal biasanya, bus berangkat pada pukul 19.00 menuju Sintang. Perjalanan malam hanya menyajikan pemandangan gelapnya tepian jalan yang hanya kadang-kadang berhias lampu rumah masyarakat. Sisanya hanya sem...

Mie Ayam Keraton, Kemang

Saya sudah beberapa kali dengar tentang Kemang sebagai pusat kuliner Jakarta, hal ini langsung saya buktikan sendiri saat pertama kali datang ke Kemang. Kunjungan pertama saya adalah ke restoran Locarasa yang menyajikan resep-resep makanan bule dengan cita rasa Indonesia. Tapi kali ini saya tidak membahas tentang Lokarasa, kali ini saya ingin berbagi tentang kuliner kaki lima di sekitar kemang. Kuliner ini berada di pertigaaan jalan tidak jauh dari Favehotel Kemang (sekitar 25 meter). Di pojok kuliner ini terdapat beberapa gerobak makanan yang beranekaragam, ada yang menjual martabak manis, warteg, jus buah, kopi, dan mie ayam. Sebagai penggemar masakan mie, saya tergoda untuk merasai mie ayam di pojok kuliner kemang tersebut. Mie ayam keraton, demikian tag line yang tertulis di bagian depan gerobak tersebut. Nama yang menjanjikan, mungkin abang penjualnya punya resep mie ayam dari keraton. Setelah memesan, tidak butuh waktu lama bagi mas penjualnya untuk menghadirkan mie ayam kerat...

Kesegaran Kecombrang di Heart of Borneo

Jauh dari arus kendaraan yang mengental di banyak titik, hiruk pikuk pasar laksana sarang lebah. Salah satu wilayah kerja saya berada di kawasan jantung Kalimantan, atau sering disebut sebagai Heart of Borneo. Seperti pada kegiatan-kegiatan sebelumnya di desa Tanjung, pagi kami disambut pemandangan bentangan Bukit Belang yang kadang bersih dan kadang berhias kabut putih.  Sarapan pagi bukan hal yang umum di desa Tanjung, namun berhubung ada tamu, empunya rumah memasak pagi-pagi untuk menghibur kami. Sebenarnya saya sendiri merasa sungkan, tapi lebih baik sungkan daripada sakit, kan? Disamping nasi dan lauknya, pagi itu perhatian saya tersita oleh sayuran berwarna merah mirip bunga yang dicincan. Ternyata sayur yang saya lihat itu memang bunga yang dicincang bersama tangkai tanamannya. Setelah menanyakan dan tahu nama tanamannya, saya langsung mencobanya. Pada kunyahan pertama, saya langsung menyukai sayuran tersebut. Antara pedas, segar dan wangi. Rasa yang membuat saya ketagihan...