Skip to main content

Berburu Foto Serangga


Serangga memiliki jumlah dan jenis tertinggi diantara semua organisme makroskopis yang dapat di temukan di permukaan bumi ini. Jika kita ingin mengeksplorasi dan mengabadikan serangga, kita tidak akan kehabisan objek meskipun setiap saat kita memotret mereka. Namun terkadang tidak mudah untuk menemukan mereka di lapangan, jika kamu ingin berburu gambar mereka yang menawan, ada baiknya kamu tahu caranya. Berikut adalah sedikit dari cara-cara tersebut.

Pertama, perhatikan musim yang sedang berlangsung. 

Ini tidak hanya terkait dengan musim seperti yang berlaku di negara subtropis, di negara tropis-pun kita harus memperhatikannya. Karena sebagian serangga juga punya musim kapan mereka keluar dari sarangnya atau kapan mereka berubah menjadi dewasa dan terlihat oleh kita. Tapi kalau di Indonesia mungkin lebih banyak yang dapat kita temukan setiap waktu.

Kedua, perhatikan kondisi cuaca terkini

Jangan berkeras untuk hunting pada saat sedang hujan, selain beresiko untuk kamera, serangga kebanyakan berlindung dan bersembunyi pada saat hujan. Pagi hari yang cerah adalah saat yang tepat untuk menemukan serangga. Selain karena serangga mudah ditemukan, tentu saja karena pada pagi hari pencahayaan alami sangat baik pada pagi hari.

Ketiga, pilih lokasi yang tepat

Di bumi ini hanya ada tiga tempat dimana kamu tidak bisa menemukan serangga, yaitu di laut, di puncak-puncak gunung bersalju, dan di kedua kutub. Jadi tidak akan sulit untuk menemukan mereka, tetapi untuk menemukan serangga yang tepat tentu ada tempat yang tepat juga. Serangga paling mudah di temukan di taman bunga atau semak semak dengan jenis tumbuhan rendah. Lokasi dengan tumbuhan rendah akan memudahkan menemukan serangga dan lebih mudah bagi kita untuk mendapatkan posisi yang bagus.

Keempat, pahami perilaku alami serangga target

Setiap serangga memiliki perilaku yang berbeda, ada yang tidak terlalu liar, ada yang terlalu sensitif dengan manusia, ada yang senang bergerombol, ada yang sendiri-sendiri, ada yang dengan gagah berani melawan makhluk lain yang mengganggun sarangnya, ada juga yang langsung meninggalkan sarangnya saat terganggu. Dengan mengetahui perilaku mereka kita akan lebih mudah mendapatkan gambar mereka, misalnya kita dapat mengatur jarak agar mereka tidak pergi, atau malah menyerang.
Sepertinya tidak terlalu sulit untuk dilakukan bukan, tetap mencoba!
Semoga bermanfaat dan selamat berburu!

Comments

  1. Buat macro photography bagus nih.. Cuma emang bener tricky buat nyari serangga di alam bebas.
    Tapi gue pribadi suka geli liat serangga, apalagi yang bentuknya aneh-aneh kayak serangga batang. Hahaha

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Tomistoma Survey: Menyusuri Kapuas dan Leboyan

Danau Sentarum, adalah salah satu taman nasional Indonesia yang berlokasi di daerah perhuluan Sungai Kapuas, sungai terpanjang di Indonesia. Pertama kali saya melihat secara langsung salah satu danau terunik di dunia ini sekitar November 2015. Saat melihat secara langsung tersebut, terbersit cita-cita di benak saya untuk mengunjunginya. Allah Sang Maha Pendengar mengabulkan cita-cita saya tersebut, tidak berapa lama selang dari terbang di atas danau, saya berkesempatan membelah air danau sentarum dari atas speedboat bertenaga 30 pk. Berikut adalah cerita perjalanan tersebut. Pemandangan Danau Sentarum dari Bukit Tekenang Perjalanan dimulai dari Pontianak dengan anggota terdiri dari Imanul Huda, Hari Prayogo dan Janiarto Paradise. Kami berkumpul di pool Damri Pontianak. Seperti jadwal biasanya, bus berangkat pada pukul 19.00 menuju Sintang. Perjalanan malam hanya menyajikan pemandangan gelapnya tepian jalan yang hanya kadang-kadang berhias lampu rumah masyarakat. Sisanya hanya sem...

Mie Ayam Keraton, Kemang

Saya sudah beberapa kali dengar tentang Kemang sebagai pusat kuliner Jakarta, hal ini langsung saya buktikan sendiri saat pertama kali datang ke Kemang. Kunjungan pertama saya adalah ke restoran Locarasa yang menyajikan resep-resep makanan bule dengan cita rasa Indonesia. Tapi kali ini saya tidak membahas tentang Lokarasa, kali ini saya ingin berbagi tentang kuliner kaki lima di sekitar kemang. Kuliner ini berada di pertigaaan jalan tidak jauh dari Favehotel Kemang (sekitar 25 meter). Di pojok kuliner ini terdapat beberapa gerobak makanan yang beranekaragam, ada yang menjual martabak manis, warteg, jus buah, kopi, dan mie ayam. Sebagai penggemar masakan mie, saya tergoda untuk merasai mie ayam di pojok kuliner kemang tersebut. Mie ayam keraton, demikian tag line yang tertulis di bagian depan gerobak tersebut. Nama yang menjanjikan, mungkin abang penjualnya punya resep mie ayam dari keraton. Setelah memesan, tidak butuh waktu lama bagi mas penjualnya untuk menghadirkan mie ayam kerat...

Kesegaran Kecombrang di Heart of Borneo

Jauh dari arus kendaraan yang mengental di banyak titik, hiruk pikuk pasar laksana sarang lebah. Salah satu wilayah kerja saya berada di kawasan jantung Kalimantan, atau sering disebut sebagai Heart of Borneo. Seperti pada kegiatan-kegiatan sebelumnya di desa Tanjung, pagi kami disambut pemandangan bentangan Bukit Belang yang kadang bersih dan kadang berhias kabut putih.  Sarapan pagi bukan hal yang umum di desa Tanjung, namun berhubung ada tamu, empunya rumah memasak pagi-pagi untuk menghibur kami. Sebenarnya saya sendiri merasa sungkan, tapi lebih baik sungkan daripada sakit, kan? Disamping nasi dan lauknya, pagi itu perhatian saya tersita oleh sayuran berwarna merah mirip bunga yang dicincan. Ternyata sayur yang saya lihat itu memang bunga yang dicincang bersama tangkai tanamannya. Setelah menanyakan dan tahu nama tanamannya, saya langsung mencobanya. Pada kunyahan pertama, saya langsung menyukai sayuran tersebut. Antara pedas, segar dan wangi. Rasa yang membuat saya ketagihan...